Andi Ahmad S
Selasa, 02 Desember 2025 | 20:26 WIB
Bangunan Pasar Sukajaya di Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. ANTARA
Baca 10 detik
  • Pasar Sukajaya di Desa Pasir Madang dibangun untuk mendekatkan akses bahan pokok bagi warga pelosok Sukajaya, Kabupaten Bogor, yang sebelumnya kesulitan.

  • Pembangunan pasar tipe C senilai Rp3 M (APBD 2025) ini penting karena kondisi geografis Sukajaya rawan bencana dan jauh dari pusat layanan publik.

  • Pasar ini ditargetkan selesai Desember 2025 dan mulai beroperasi tahun 2026 untuk meningkatkan perekonomian dan mengurangi biaya perjalanan warga.

SuaraBogor.id - Kabar gembira datang bagi warga di ujung barat Kabupaten Bogor. Wilayah Kecamatan Sukajaya, yang selama ini dikenal dengan kontur perbukitannya yang menantang dan lokasinya yang terisolir, akhirnya akan memiliki pusat perekonomian mandiri.

Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) tengah merampungkan pembangunan Pasar Sukajaya, sebuah fasilitas vital yang sudah lama dinantikan masyarakat.

Terletak di Desa Pasir Madang, pasar ini bukan sekadar tempat jual beli, melainkan simbol pemerataan pembangunan di wilayah pelosok yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lebak, Banten.

Kepala Bidang Perdagangan Disdagin Kabupaten Bogor, Desirwan Kuslan, menegaskan urgensi proyek ini.

“Pasar ini dibangun karena memang di Sukajaya belum ada pasar sehingga kehadirannya diharapkan bisa meningkatkan perekonomian warga,” kata Desirwan di Cibinong, Selasa (2/12/2025).

Kondisi geografis yang sulit dan ketiadaan pasar lokal membuat warga harus bertaruh nyawa dan waktu hanya untuk membeli kebutuhan pokok. Desirwan menyoroti betapa krusialnya keberadaan pasar ini untuk ketahanan pangan lokal, berkaca dari pengalaman pahit tersebut.

“Pada 2020 itu warga sangat kesulitan memenuhi kebutuhan harian. Ke pasar terdekat saja waktunya bisa berjam-jam karena akses rusak,” ujarnya.

Selama ini, warga Sukajaya harus menempuh perjalanan jauh ke Pasar Cigudeg. Dengan adanya pasar lokal ini, efisiensi waktu dan biaya transportasi warga akan terpangkas signifikan.

Pemerintah tidak main-main dalam menghadirkan fasilitas ini. Anggaran sebesar kurang lebih Rp3 miliar digelontorkan dari APBD Tahun Anggaran 2025. Progres fisik di lapangan kini sudah memasuki tahap akhir, dengan target penyelesaian pada bulan Desember 2025 ini.

Baca Juga: Mimpi Jalan Tembus Rancabungur-Leuwiliang Masih Jauh, Pemkab Bogor Ungkap Kendala Izin Provinsi

Pemilihan Desa Pasir Madang sebagai lokasi pun melalui proses kajian matang. Berdasarkan feasibility study (FS), desa ini mendapatkan skor tertinggi dari tiga opsi lokasi yang ada, dinilai paling strategis untuk dijangkau warga dari berbagai desa di sekitarnya.

Secara teknis, pasar ini berstatus Tipe C yang dirancang compact namun fungsional sesuai kebutuhan demografi setempat. Fasilitas yang tersedia meliputi:

12 Kios: Untuk pedagang barang kebutuhan sekunder atau pakaian.

22 Los: Area terbuka untuk pedagang sayur, daging, dan kebutuhan basah lainnya.

Kehadiran Pasar Sukajaya ini sekaligus menambah portofolio pasar tradisional di Kabupaten Bogor menjadi sekitar 32 unit, mendekati target ideal 40 pasar yang tersebar di seluruh kecamatan.

Langkah ini merupakan bukti komitmen pemerintah daerah untuk mendekatkan akses ekonomi ke rakyat.

Load More