ILC Berhenti Tayang, Ini Sejarah Indonesia Lawyers Club dari Tahun 1992

Sejarah Indonesia Lawyers Club (ILC) bermula pada tahun 6 Mei 1992. Saat itu, Jakarta Lawyer Club (JLC) yang menjadi cikal bakal ILC untuk pertama kalinya dibentuk.

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 16 Desember 2020 | 10:12 WIB
ILC Berhenti Tayang, Ini Sejarah Indonesia Lawyers Club dari Tahun 1992
Karni Ilyas - (Instagram/@presidenilc)

Meski begitu JLC juga membuat sebuah persyaratan yang wajib dipatuhi oleh calon anggota baru, yakni mendapat rekomendasi minimal tiga orang dari tokoh-tokoh pendiri yang menjadi komite dan disiplin membayar iuran anggota.

Sebagai antisipasi menghadapai lonjakan anggota baru yang bisa membuatnya menjadi organisasi massa, mereka pun membatasi jumlah anggota yang maksimal hanya sekitar 75 orang saja.

Sejarah Indonesia Lawyers Club . (Youtube/IndonesiaLawyersClub)
Sejarah Indonesia Lawyers Club . (Youtube/IndonesiaLawyersClub)

Saat itulah mereka bersama para anggota JLC membuat berbagai acara dan diskusi rutin yang membahas masalah hukum.

Hasil dari pembahasan diskusi dipublikasikan oleh sebuah media cetak bernama Forum Keadilan, yang saat itu Karni Ilyas menjabat sebagai Pemimpin Redaksi.

Baca Juga:ILC Pamit, Rocky Gerung: Salah Satu Pengganggu Telah Dilenyapkan

Pada suatu ketika, para pendiri JLC disuguhi tawaran yang cukup menarik oleh slah satu pemilik SCTV, yakni Henry Pribadi.

JLC yang sebelumnya hanya diskusi di belakang panggung saja, kali ini mendapat kesempatan untuk tayang di SCTV pada 14 Mei 1998 bertajuk perseteruan antara Jaksa Agung Andi M. Ghalib dan tokoh reformasi dari Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais.

Sepak terjang JLC terus melonjak ketika Karni Ilyas diajak oleh Henry untuk menjadi Direktur Pemberitaan dan Hubungan Korporat SCTV. Bahkan Karni mendapat tempat yang istimewa pula, ia didapuk menjadi Pemimpin Redaksi (Pemred) di Liputan 6 menggantikan tokoh sebelumnya yang memutuskan untuk resign, yakni Riza Primadi.

Dengan jabatan di media televisi yang cukup empuk, Karni Ilyas pun mengangkat diskusi JLC yang sebelumnya hanya bersifat off-air menjadi salah satu tayangan yang ditunggu-tunggu di layar kaca. Terlebih para pemilik SCTV menyetujui dengan gagasan yang ditawarkan pihak pendiri JLC.

Meski JLC terus melesat dengan mendapatkan rating-share dan revenue yang cukup besar, tayangan diskusi hukum dan politik tersebut belum memiliki jadwal serta tayangan rutin di SCTV.

Baca Juga:ILC Cuti, Fadli Zon Komentar Demokrasi Telah Dimatikan

Bahkan JLC sempat hilang begitu saja beberapa waktu kemudian hingga akhirnya kembali ditayangkan kembali namun dengan pembawa acara yang lebih muda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini