SuaraBogor.id - Warga umum harus antre di belakang 40,2 juta orang untuk bisa disuntik vaksin COVID-19. Sebab 40,2 juta orang itu akan disuntik duluan.
Hal itu dikatakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. 40,2 juta orang itu merupakan kelompok prioritas.
Tiga kelompok tersebut yakni tenaga kesehatan, petugas pelayanan publik, dan warga lanjut usia. Kelompok pertama yang akan divaksinasi adalah tenaga kesehatan.
"Jadi tahap pertama dilakukan adalah vaksinasi ke tenaga atau petugas kesehatan, health workers. Di Indonesia ada 1,3 juta orang di 34 provinsi," ujar Budi dalam jumpa pers, Selasa (29/12/2020).
Baca Juga:Ini Strategi Menkes Budi Jika Vaksin yang Dibeli Gagal Lolos Uji Klinis
Tahapan kedua, vaksinasi diberikan kepada petugas pelayanan publik yang berjumlah 17,4 juta orang.
Tahap ketiga kepada masyarakat lanjut usia di atas 60 tahun. Adapun jumlahnya yakni 21,5 juta orang.
![Petugas memindahkan kontainer berisi vaksin COVID-19 setibanya di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/12/2020). [ANTARA FOTO/HO/Setpres-Muchlis Jr]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/12/07/31807-vaksin-covid-19.jpg)
"Kemudian tahap selanjutnya, masyarakat lansia, di atas 60 tahun yang jumlahnya sekitar 21,5 juta orang. Kemudian setelah masyarakat yang akan divaksinasi," ucap dia.
Pemberian prioritas vaksin kata Budi setelah Kementerian Kesehatan berkonsultasi dengan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI)
"Ini adalah badan independen yang memberikan advice ke Menteri Kesehatan terkait vaksinasi. Badan independen ini ada di setiap level. Contohnya di WHO ada juga badan independen untuk imuniasi yang namanya SAGE. Kita berdiskusi dengan mereka tahapannya (pemberian vaksin)."
Baca Juga:Pemilik Filler Bibir Harus Waspada, Vaksin Covid-19 Bisa Bikin Bengkak
Untuk perbandingan, Budi menjelaskan setiap negara memiliki tahapan imunisasi yang berbeda-beda.
- 1
- 2