Namun, hampir seragam di semua negara, pasti tahapan pertamanya yakni vaksinasi diberikan kepada tenaga kesehatan.
"Mengapa? ini adalah garda terdepan, orang-orang yang paling penting di masa pandemi krisis covid-19. Jadi apa yang kita lakukan pertama kali konsisten yang dilakukan di Inggris, Amerika, semua negara bahwa tenaga kesehatan merupakan prioritas pertama yang akan kita vaksin," tutur Budi.
Kemudian di beberapa negara, tahapan kedua berbeda-beda.
![Vaksin Covid-19 buatan Sinovac disimpan di Kantor Pusat Bio Farma di Kota Bandung / [Foto: Sekretariat Presiden]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/12/07/88172-vaksin-covid-19-asal-china.jpg)
"Ada yang melakukan berdasarkan umur. Di kita public workers dulu. Mengapa? Karena memang kita membutuhkan waktu untuk memastikan bahwa vaksin yang bisa digunakan nanti bisa berlaku untuk usia di atas 60 tahun," kata dia.
Baca Juga:Ini Strategi Menkes Budi Jika Vaksin yang Dibeli Gagal Lolos Uji Klinis
Tak hanya itu, Budi menyebut hasil uji klinis tahap III yang dilakukan di Bandung untuk vaksin Sinovac itu dilakukan untuk rentang usia 18-59 tahun.
Karena itu, hasil diskusi Kementerian Kesehatan dengan Itagi, secara saintifik memang disarankan menggunakan vaksin Sinovac sesuai uji klinis III di Bandung.
"Sebagai informasi vaksin Sinovac di luar Bandung, uji klinis yang dilakukan di Turki, Brasil, itu juga diberikan ke orang - orang dengan grup usia di atas 60 tahun. Kami sudah berbicara dengan BPOM untuk mengkoordinasikan hal ini, sehingga nanti BPOM akan melengkapi datanya, sebelum mengambil keputusan akhir mengenai rentang usia yang bisa diberikan vaksin," katanya.