Update Terbaru! Tanda SOS di Pulau Laki Hilang, Ada Penumpang Sriwijaya?

Suara.com buka Google Maps pada, Rabu (20/1/2021) pukul 10.28 WIB.

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 20 Januari 2021 | 10:33 WIB
Update Terbaru! Tanda SOS di Pulau Laki Hilang, Ada Penumpang Sriwijaya?
Tanda SOS di Pulau Laki hilang

SuaraBogor.id - Tanda minta pertolongan atau tanda SOS di Pulau Laki hilang. Sebelumnya ada tanda SOS di Pulau Laki yang diduga milik penumpang Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 selamat. 

Pulau Laki jadi area Sriwijaya Air jatuh. Suara.com membuka kembali Google Maps dengan penampakan mode satelite, namun tidak ada lagi tanda SOS di Pulau Laki. 

Suara.com buka Google Maps pada, Rabu (20/1/2021) pukul 10.28 WIB.

Sebelumnya, jagat maya heboh karena kemunculan tulisan SOS di area Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Pulau Laki. Terlihat simbol berwarna hijau bertuliskan SOS di Pulau Laki.

Baca Juga:Ada Tanda SOS di Pulau Laki, Publik Harap Korban Selamat Sriwijaya Air

Simbol SOS muncul di Pulau Laki masih terlihat hingga pagi ini saat diakses melalui aplikasi Google Maps. Hal itu dapat diketahui dengan menuliskan kata kunci Pulau Laki di Google Maps.

Simbol SOS kerap dipakai untuk menunjukkan tanda bahaya dan meminta pertolongan.

Terlihat simbol hijau berwarna hijau bertuliskan SOS.

Hal ini yang kemudian membuat publik ramai-ramai membanjiri unggahan akun Instagram Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Bassarnas), @SAR_Nasional).

Publik dalam kolom komentar memberi tahu soal munculnya simbol tersebut sehingga bisa ditindaklanjuti.

Baca Juga:Maling Motor Jemaah Masjid di Bintara Bekasi Pura-pura Pengin Salat Subuh

Tanda SOS di Pulau Laki (Google Maps)
Tanda SOS di Pulau Laki (Google Maps)

"Min coba pliss selidiki pulau laki di mas adasinyal gps sos, pliss klai aja ada orang yang masih hidup," kata @junasaputra14.

"Pak cek sinyal SOS di Pulau Laki," kata @Tubagusilham27.

"Pak cek tandas SOS di maps Pulau Laki, Pak. Barangkali ada something yang butuh bantuan bapak. Tapi kalau cuma ada orang iseng, toong dicegurin laut aja," balas @anindyamahestri.

"Pak tolong cek Google Maps untuk Pulau Laki ada sinyal SOS pak. Semoga ada keajaiban untuk para korban Sriwijaya Air SJ182," timpal @thiaraiiu.

"Barusan saya cek Google Maps ada sinyal SOS di Pulau Laki. Barangkali ada mukjizat penumpang yang terdampar dan masih hidup. Berharap semoga ada tindakan pencarian lagi," sahut @dindaagustiah_.

Pihak Google memang kerap memberikan tanda khusus apabila terjadi bencana atau insiden tertentu.

Sebelumnya, di area jatuhnya Sriwijaya Air SJ182 juga sempat muncul simbol SOS berupa tanda seru bewarna merah dengan keterangan "Insiden Pesawat Sriwijaya AIr".

Meski begitu, untuk pemberian sinyal SOS di Pulau Laki, pihak Google sampai artikel ini diturunkan belum memberikan klarifikasi.

40 Korban Sriwijaya Air SJ 182 Berhasil Teridentifikasi

Tim DVI Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, hingga Selasa (19/1/2021) sore telah berhasil mengidentifikasi sebanyak 40 korban Sriwijaya Air SJ 182. Hari ini, tercatat terjadi penambahan sebanyak 6 korban yang teridentifikasi. 

"Sampai pukul 17.00 WIB korban yang berhasil teridentifikasi bertambah 6, kemarin total korban yang teridentifikasi 34 sekarang ditambah 6 sehingga keseluruhan berjumlah 40," kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (19/1/2021). 

Keenam korban yang telah teridentifikasi hari ini adalah Kolisun (37), Grislend Gloria Natalies (28), Faisal Rahman (30), Andi Syifa Kamila (26), Shinta (23), dan Mulyadi (39). 

Rusdi mengatakan, semua korban yang berhasil teridentifikasi hari ini semuanya dikenali dari pencocokan sampel DNA. 

Adapun dari 40 korban yang berhasil teridentifikasi, sebanyak 27 korban sudah dipulangkan kepada keluarganya untuk dimakamkan. 

"Hari ini sebanyak 4 korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Sehingga total 27 korban sudah diserahkan," tuturnya. 

Lebih lanjut, sebanyak 310 kantong jenazah dan 250 kantong properti yang diterima RS Polri seluruhnya sudah dilakukan identifikasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak