SuaraBogor.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG menjawab isu Jawa Barat gempa besar karena sesar lembang terprediksi. Sebab ada kabar aktivitas Sesar Lembang yang akan memicu gempa besar kembali mencuat.
Kabar tersebut, yang beredar secara berantai melalui aplikasi pesan singkat, menyebut gempa besar akibat Sesar Lembang akan muncul pada awal 2021.
Kepala Sub Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Ahmad Solihin menyebut tidak ada ahli yang dapat memprediksi kejadian gempa bumi.
Sehingga, kabar yang menyebut prediksi gempa secara detil harus dipertanyakan. Hal yang dapat diketahui melalui penelitian kegempaan antara lain terkait geometri, mekanisme hingga potensi gempa buminya.
Baca Juga:Cerita dari Kampung Muril yang Pernah Dilanda Gempa Sesar Lembang 2011 Lalu
Namun, tak ada satu pun yang dapat memastikan kapan gempa akan terjadi.
"Belum ada yang bisa memprediksi kapan tanggal, bulan, dan tahunnya akan terjadi gempa dari Sesar Lembang. Kalo ada yang bilang Sesar Lembang akan gempa di tanggal, bulan, dan tahun sekian, mohon jangan dipercaya," ungkapnya, Senin (1/2/2021).
Dia mengatakan, banyak sekali parameter yang tidak diketahui atau tidak dapat diukur secara pasti mengenai kegempaan.
Sampai saat ini, tidak ada ahli ataupun alat yang dapat memprediksi kejadian gempa bumi secara akurat, baik dari segi waktu, lokasi dan kekuatannya.
"Dengan ilmu pengetahuan yang ada saat ini, kita bisa memetakan sumber gempa bumi dan mengkaji potensinya, serta dapat mengestimasi atau memodelkan dampak yang dapat terjadi. Tapi untuk memprediksi secara akurat kejadian gempa bumi, masih belum," jelasnya.
Baca Juga:Soal Potensi Gempa Sesar Lembang, Warga Ngeluh Pemerintah Minim Mitigasi
Terkait Sesar Lembang, Solihin menambahkan, pihaknya pernah melakukan penelitian bersama LIPI dan menghasilkan simpulan bahwa sesar tersebut adalah sesar yang aktif.
Potensi gempa yang dimunculkan diprediksi berkekuatan magnitudo M 6,5—7.
Daerah yang bisa terdampak, menurut Solihin, adalah wilayah yang paling berdekatan dengan jalur sesar tersebut. Semakin jauh dari sesar, guncangan akan semakin kecil.
"Tapi jika kekuatan gempanya cukup besar, magnitudo diatas M 6, maka guncangan gempanya dapat berdampak pula ke Cekungan Bandung," imbuhnya.
Hingga saat ini, diungkapkan Solihin, gempa merusak yang disebabkan oleh Sesar Lembang di antaranya adalah gempa yang terjadi di 2011. Kerusakan terjadi di Kampung Muril, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, akibat gempa berkekuatan M 3,3.