SuaraBogor.id - Puluhan santri di pondok pesantren Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya positif COVID-19. Mereka sebelumnya merasakan gejala hilang penciuman sampai demam.
Setelah dilakukan swab, terdapat 55 santri di Singaparna positif COVID-19.
Wakil Mudir Kepala Pesantren, Ali Ahmad Fauzi mengatakan, pekan pertama Februari 2021 pihaknya mendapati beberapa santri dengan keluhan hilang penciuman, demam, flu, dan pusing.
“Jadi di sini memang setiap hari melakukan pemeriksaan kesehatan. Misalnya pagi, sebelum masuk kelas, para santri ditanya merasakan sakit apa dan gejalanya apa serta sebagainya. Sehingga kami punya datanya lengkap,” kata Ali, dikutip dari Ayobandung.com -media jaringan- Suara.com Selasa (2/3/2021).
Baca Juga:Polisi di Tasikmalaya Dites Urine, Hasilnya Mengejutkan
Setelah mendapati banyak santri yang mengeluh masalah kesehatan, lanjut Ali, pihaknya langsung memeriksakan mereka ke Puskesmas Tinewati. Kemudian pihak puskesmas menganjurkan para santri untuk melakukan swab. Hasilnya diketahui jika beberapa orang terkonfirmasi positif COVID-19.
Swab pertama dilakukan pada 9 Febuari 2021 lalu terhadap 16 orang. Mereka yakni 4 orang santri putra, 10 santri putri, dan 2 orang ustaz. Hasilnya menunjukan 14 orang positif COVID-19.
"Jadi hanya satu yang diisolasi di sini. Sisanya santri dijemput pulang oleh keluarganya,” terang Ali.
Setelah adanya santri yang dinyatakan positif COVID-19, sebanyak 107 orang, mulai dari pembina, karyawan, dan santri lain kemudian menjalani swab susulan. Hasilnya, puluhan orang di antaranya terkonfirmasi positif.
“Jadi, total yang positif sebanyak 55 orang. Terdiri dari 32 santri putra, 12 santri putri, 4 ustazah dan 2 karyawan,” lanjut Ali.
Baca Juga:Setahun Kasus Covid-19, dr Tirta: Semoga Tak Panjang Umur Kau Virus Laknat
Pihaknya pun akan terus melaporkan informasi terbaru secara berkala terkait perkembangan Covid-19 kepada tim Gugus Tugas. Sehingga cara penanganan dan isolasi sudah mematuhi petunjuk resmi.
"Selama beraktivitas, pesantren melakukan pengecekan kondisi kesehatan santri sebanyak dua kali sehari. Pagi dan sore. Yang merasakan gejala-gejala mengarah ke COVID-19, langsung dipindahkan ke zona bergejala," jelas Ali.