SuaraBogor.id - Sebuah tanah kuburan menggelembung setinggi 1,5 meter di Korong Sungai Asam. Bahkan kuburan itu jadi gendut selebar 3,5 meter.
Fenomena itu sontak membuat warga sekitar geger. Pemakaman dipenuhi warga yang penasaran dan ingin melihat langsung fenomena tidak wajar tersebut.
Salah satu warga setempat yang merupakan Wali Korong Sungai Asam bernama Anwar menjelaskan kerjaidan langka itu mulai terlihat sejak seminggu belakangan.
“Tanah meninggi ini terjadi di atas tiga kuburan tanpa nama. Tinggi tanah sudah mencapai 1,5 meter dengan diameter 3,5 meter,” ujar Anwar, pada Jumat (26/3/2021).
Baca Juga:Ngenes! Rumahnya Digusur, Warga Kota Semarang Ini Mengungsi di Kuburan
Sebelum kejadian tidak ada pertanda apa-apa seperti bunyi, galian tanah, ataupun fenomena alam lainnya.
Kendati begitu, sebenarnya peristiwa ini bukan pertama kalinya terjadi sebab setahun yang lalu sempat menunjukkan fenomena serupa. Hanya saja, tanah yang meninggi, tidak setinggi sekarang.
“Setahun lalu kuburuan itu juga sempat mengalami perubahan. Tetapi tidak meninggi seperti sekarang ini,” katanya.
Peristiwa ini sendiri terjadi di Korong Sungai Asam, Nagari Sungai Asam, Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat.
Hingga tulisan ini dimuat, tidak diketahui lebih lanjut penyebab dari peristiwa yang dikaitkan dengan hal klenik tersebut.
Baca Juga:Serem Tapi Unyu, Ini Wujud Makam yang Dicat Warna-warni di Klaten
Sementara menurut penjelasan dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumbar, Dian Hadiyansyah mengatakan, kejadian semacam ini merupakan fenomena yang terbilang aneh.
Sebab, pergerakan tanah biasanya terjadi di kawasan lereng.
Itu pun akibat intensitas curah hujan yang cukup tinggi.
“Gerakan tanah di lereng biasanya terjadi akibat curah hujan yang tinggi kemudian masuk ke pori-pori bebatuan. Namun kalau di dataran adalah suatu yang aneh dan perlu dilakukan pengkajian,” katanya.
“Kami belum bisa memberikan kesimpulan pasti dalam fenomena ini. Tentunya kami mencoba mendorong rekan-rekan di IAGI untuk melakukan penelitian lebih dalam,” imbuhnya.