KAHMI Minta Polda Jabar Usut Peristiwa Kilang Minyak Pertamina di Balongan

KAHMI menilai, bahwa kejadian pada kilang minyak Pertamina di Balongan, Indramayu diduga mengandung unsur kelalaian.

Andi Ahmad S
Kamis, 01 April 2021 | 13:43 WIB
KAHMI Minta Polda Jabar Usut Peristiwa Kilang Minyak Pertamina di Balongan
Tim HSSE & Fire Fighter Pertamina berupaya memadamkan api di lokasi insiden terbakarnya tangki penyimpan BBM di Kilang Balongan RU VI, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (31/3/2021). [ANTARA FOTO]

Menurut dia, sebab peristiwa itu, kesehatan warga terdampak ledakan dan kebakaran kilang minyak Pertamina terancam.

Menurut Dwi, senyawa-senyawa hidrokarbon atau aromatik yang terbentuk dapat menyebabkan kematian ataupun kanker dalam jangka panjang.

"Semuanya (warga) rawan. Tapi, paling rentan bayi, orang tua, dan yang memiliki penyakit bawaan pernapasan," ungkapnya.

Korban terdampak ledakan karenanya disarankan melakukan pemeriksaan kesehatan, terutama organ pernapasan. Dalam hal ini, pihaknya menunjuk Pertamina sebagai yang paling bertanggungjawab atas kejadian ini untuk memfasilitasi pemeriksaan kesehatan lengkap.

Baca Juga:Kebakaran Ruko di Medan, Penghuni Tewas Terjebak Dalam Kamar Mandi

Pemeriksaan kesehatan tak hanya dilakukan saat ini pasca ledakan, melainkan rutin setiap tahun. Dia menekankan pentingnya pemantauan kondisi kesehatan warga terdampak secara jangka panjang.

"Akibat jangka panjang dari peristiwa ini perlu dipantau," tegasnya.

Sementara itu, setidaknya 838 jiwa warga masih bertahan di pengungsian pasca ledakan dan kebakaran kilang minyak Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Rabu (31/3/2021).

Warga yang terdampak insiden itu dilokalisasi terpusat di GOR Bumi Patra, Desa Karangmalang, Kecamatan Indramayu.

Baca Juga:Pengungsi Kebakaran Kilang Minyak Pertamina Alami Gangguan Kesehatan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini