Stasiun Bogor dan Alun-Alun Kota, Potret Kesemrawutan yang Tak Kunjung Usai

Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, langsung turun ke lapangan dan mengecek kondisi tersebut pada Kamis (3/4/2025) sore.

Andi Ahmad S
Kamis, 03 April 2025 | 22:08 WIB
Stasiun Bogor dan Alun-Alun Kota, Potret Kesemrawutan yang Tak Kunjung Usai
Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin Turun Langsung Atasi Kesemrawutan di Stasiun Bogor dan Alun-Alun Kota [Ist]

SuaraBogor.id - Kawasan Alun-Alun dan Stasiun Bogor kini tampil lebih tertib setelah Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin turun tangan melakukan penertiban angkot dan pedagang kaki lima (PKL). Aksi ini dilakukan untuk mengatasi kesemrawutan yang selama ini dikeluhkan warga.

Berdasarkan data PT Kereta Api Indonesia (KAI), sejak pagi hingga pukul 12.00 WIB, ada sekitar 128.000 penumpang yang keluar dari Stasiun Bogor pada Hari ketiga libur Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, Kamis (3/4/2025).

Sejumlah titik padat, termasuk di kawasan Alun-Alun dan Stasiun Bogor.

Akibatnya, alur penumpang yang keluar dari stasiun serta volume kendaraan di Jalan Mayor Oking maupun Jalan Kapten Muslihat menjadi sulit terkontrol. Bahkan, tak jarang angkutan kota (angkot) dan kendaraan roda dua parkir sembarangan di pinggir jalan.

Baca Juga:Kades di Bogor Terbukti Minta THR Rp165 Juta ke Perusahaan, Rudy Susmanto Perintahkan Inspektorat

Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, langsung turun ke lapangan dan mengecek kondisi tersebut pada Kamis (3/4/2025) sore.

“Memang okupansi manusia di H+3 ini cukup membeludak. Yang jadi masalah adalah, begitu keluar dari stasiun, warga berjalan kaki baik di jalan maupun di trotoar. Yang kedua, kemacetan diperparah oleh banyaknya pedagang di trotoar maupun di badan jalan,” ujar Jenal Mutaqin.

Masalah lainnya, kata Jenal Mutaqin, adalah banyaknya angkot yang menaikkan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat. Sambil menunggu rekayasa lalu lintas yang akan mengalihkan rute angkot agar tidak melintasi Jalan Kapten Muslihat, alur penumpang harus diatur kembali. Termasuk warga yang menyeberang jalan tidak pada tempatnya.

“Solusi terbaiknya adalah penataan kawasan Stasiun Bogor dan Alun-Alun yang tidak bisa dilakukan secara parsial. Penataan ini harus terintegrasi dan melibatkan kerja sama dengan PT KAI. Penataan di kawasan stasiun dan alun-alun harus dipikirkan bersama,” jelasnya.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), yang kondisi saat ini dinilai tidak representatif. JPO tersebut kumuh, atapnya berlubang, rawan pencopetan, serta dipenuhi sampah akibat pedagang yang berjualan di sekitarnya.

Baca Juga:Kepadatan Puncak Bogor Tak Terbendung, One Way Arah Jakarta Diperkirakan Sampai Pukul 18.00 WIB

“Kehadiran saya di sini adalah upaya untuk meminimalisir masalah. Kami mengusir angkot yang parkir sembarangan, menertibkan pedagang kaki lima yang berjualan di pinggir jalan, serta mengarahkan penumpang di dalam stasiun,” ungkap Jenal Mutaqin.

Jenal Mutaqin juga mengakui banyak keluhan terkait minimnya petugas yang berjaga di kawasan tersebut. Ia menegaskan kepada OPD terkait untuk lebih bersiaga.

“Kita harus rapatkan barisan. Bila perlu, ada piket khusus. Saya ingin tahu nama dan jumlah petugas yang berjaga. Lagi-lagi, saya harus mendorong agar minimal 10 orang selalu siaga setiap hari," ujarnya.

Dengan langkah tersebut, Jenal Mutaqin berharap bisa mengurai kemacetan dan berbagai faktor lain yang menyebabkan kesemrawutan.

Tips Balik dari Mudik Lebaran

Berikut beberapa tips penting saat balik dari mudik Lebaran agar perjalanan tetap aman, nyaman, dan lancar:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini