Kisah Dokter Mualaf, Tertarik Masuk Islam Berawal Dari Virus Corona

Namun, ada kisah menarik dari seorang dokter memutuskan untuk mualaf di masa pandemi COVID-19 ini.

Andi Ahmad S
Jum'at, 23 April 2021 | 03:00 WIB
Kisah Dokter Mualaf, Tertarik Masuk Islam Berawal Dari Virus Corona
Dokter Carissa Grani. [Youtube/Rasil TV]

Dengan latar belakangnya sebagai orang medis, Carissa Grani menganggap semua ajaran Islam itu secara ilmiah bisa dibuktikan. "Gerakan salat kenapa harus begini itu semua bisa dijelaskan secara medis," ucapnya.

Mulai muncul pertentangan di batin wanita yang mengambil gelar dokter giginya di Universitas Indonesia (UI). Carissa merasa ada di persimpangan jalan.

Di satu sisi ia masih harus menjalani ibadah Kristen namun di sisi lain ia sudah mulai tertarik dengan Islam. Carissa mengaku ada sesuatu yang tidak biasa dalam dirinya.

Saking galaunya, Carissa Grani sampai tidak menjalani ibadah Kristen selama dua minggu. Padahal sebelumnya Carissa termasuk Kristen taat yang tak pernah meninggalkan ibadah.

Baca Juga:Pandemi Covid-19 Belum Reda, Daihatsu Terus Mendukung Konservasi Penyu

Di tengah kebimbangannya, Carissa Grani memutuskan bercerita ke teman kerjanya seorang muslim. Oleh temannya, Carissa diminta datang ke Mualaf Center di Jakarta Barat.

Disitu Carissa Grani bertemu Bunda Sri. Bunda Sri menjelaskan tentang tauhid, rukun Islam, rukun Iman. "Sambil diceritakan itu, ga terasa air mata ngalir terus ya," kata Carissa.

Setelah memberi penjelasan, Bunda Sri menanyakan bagaimana selanjutnya. Carissa saat itu mengatakan masih ingin belajar dulu. Jika sudah yakin, baru Carissa akan masuk Islam.

Bunda Sri tak mempermasalahkan. Ia hanya memberitahu Carissa bahwa jika Carissa belajar baca Alquran belum dihitung pahala karena belum bersyahadat.

Carissa pun langsung ingin tahu apa isi syahadat. Bunda Sri menjelaskan bahwa syahadat adalah percaya bahwa Allah itu Esa dan percaya bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.

Baca Juga:Atta Halilintar Positif COVID-19 Lagi, Terbaring Lemah di Kasur

Ternyata Carissa percaya dengan isi syahadat. Hari itu juga Carissa meminta dibimbing membaca syahadat. Akhirnya Bunda Sri membimbing Carissa mengucapkan kalimat syahadat. Hari itu adalah hari bersejarah dalam hidup Carissa. Ia masih ingat ketika itu tanggal 15 Maret 2020.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini