-
Perubahan Kebijakan Anggaran Pemkab Bogor mengalihkan anggaran hiburan refleksi akhir tahun menjadi pemberdayaan UMKM. Langkah ini bertujuan mengubah perayaan hura-hura menjadi kegiatan yang lebih bermanfaat secara ekonomi dan spiritual bagi seluruh masyarakat.
-
Dukungan Ekonomi Lokal Bupati Rudy Susmanto memfasilitasi pelaku UMKM berjualan gratis di kawasan Masjid Nurul Wathon. Kebijakan ini efektif menggerakkan roda ekonomi lokal sekaligus membantu pedagang kecil mendapatkan keuntungan di penghujung tahun.
-
Dampak Positif bagi Masyarakat Transformasi acara keagamaan ini mendapat respon positif karena menciptakan suasana khidmat. Selain memperkuat nilai religius melalui doa bersama, kegiatan ini memberikan dampak ekonomi nyata yang dirasakan langsung warga.
SuaraBogor.id - Perayaan pergantian tahun identik dengan panggung hiburan megah, kembang api, dan artis ibu kota yang memakan anggaran besar.
Namun, stigma tersebut dipatahkan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor di penghujung tahun 2025 ini.
Sebuah terobosan kebijakan yang pro-rakyat kecil diambil oleh Bupati Bogor, Rudy Susmanto, dalam momen Refleksi Akhir Tahun yang digelar di Masjid Nurul Wathon, Jumat (26/12/2025).
Alih-alih membakar uang untuk euforia sesaat, Pemkab Bogor memutuskan untuk memutar roda ekonomi riil.
Anggaran yang biasanya dialokasikan untuk sewa panggung hiburan dan pengisi acara, kini dialihkan sepenuhnya untuk memberdayakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal.
Baca Juga:Tanpa Pesta Pora, Pemkab Bogor Pilih Peluk 1.200 Yatim dan Lansia di Penghujung 2025
Langkah ini menjadi angin segar bagi para pedagang kecil di sekitar Cibinong dan Pakansari yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi daerah.
Dalam acara yang dihadiri ribuan warga tersebut, Bupati Rudy Susmanto menjelaskan mekanisme pengalihan anggaran ini.
Para pelaku UMKM tidak hanya diizinkan berjualan, tetapi difasilitasi tempat secara gratis di area strategis sekitar Masjid Raya Nurul Wathon.
Konsepnya sederhana namun berdampak ganda masyarakat datang untuk kebutuhan spiritual (doa bersama), namun pulang dengan perut kenyang dan belanjaan yang membantu omzet pedagang.
“Anggaran hiburan kami alihkan untuk UMKM. Masyarakat bisa hadir, berdoa bersama, sekaligus membantu ekonomi para pelaku usaha kecil,” jelas Rudy di sela-sela kegiatan.
Baca Juga:Siap-siap! Warga Bogor Barat Bakal Punya Tempat Nongkrong Semi Mall Baru
Kebijakan ini dinilai sangat relevan dengan semangat anak muda zaman sekarang yang lebih menghargai aksi nyata pemerintah ketimbang seremonial belaka. Uang rakyat kembali ke rakyat dalam bentuk yang paling produktif.
Keputusan berani Bupati Rudy ini disambut positif oleh masyarakat luas. Pergeseran dari budaya hura-hura menjadi budaya produktif dan religius dianggap sebagai langkah cerdas menutup tahun 2025.
Selain menciptakan suasana yang lebih kondusif dan aman dari potensi kerusuhan tahun baru, kebijakan ini memberikan dampak ekonomi langsung ke kantong-kantong pedagang kecil yang mungkin sedang lesu pembeli.