Ustadz Somad Dihujat Mau Patungan Ganti KRI Nanggala: Satire yang Nyesek

Sebab Kapal Selam KRI Nanggala termasuk kapal selam lama.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 27 April 2021 | 12:36 WIB
Ustadz Somad Dihujat Mau Patungan Ganti KRI Nanggala: Satire yang Nyesek
Ustadz Somad dan Kapal Selam KRI Nanggala (kolase)

SuaraBogor.id - Ustadz Somad dihujad karena mau patungan beli kapal selam menggantikan KRI Nanggala tenggelam di Laut Bali. Namun ide urunan beli kapal selam itu dianggap satire dan cenderung menyindir.

Sebab Kapal Selam KRI Nanggala termasuk kapal selam lama.

Ustadz Abdul Somad galang dana beli kapal selam pengganti KRI Nanggala saat ingin menikah dengan Fatimah Az Zahra Salim Barabud, gadis 19 tahun asal Jombang.

Ustadz Somad mau beli kapal selam lewat sumbangan yang diumumkan bersama Masjid Jogokariyan, Yogyakarta.

Baca Juga:Gugur di KRI Nanggala, Begini Kenangan Kolonel Harry Setyawan di Kepri

Ustadz Somad mengajak seluruh rakyat untuk bekerja sama mengulurkan tangan untuk membangun kekuatan armada laut Indonesia.

Pengakuan Ustadz Abdul Somad tak ngefans Prabowo (YouTube).
Pengakuan Ustadz Abdul Somad tak ngefans Prabowo (YouTube).

"Setelah KRI Nanggala 402 beserta seluruh awaknya yang gugur syahid menjalani 'Eternal Patrol', mari kita seluruh rakyat Indonesia, bahu-membahu mengulurkan tangan dan sumbangsih membangun kekuatan armada laut kita agar kembali berjaya," kata Ustadz Somad dalam instagramnya.

"Kami dari Masjid Jogokariyan, mengajak seluruh putra-putri Indonesia yang berjiwa patriot dan cinta negeri ini, beramal bersama dalam Open Donasi Patungan Penggalangan Dana Pembelian Kapal Selam Pengganti Nanggala 402," tambahnya.

Ustadz Somad menjelaskan bahwa lautan merupakan bagian dari Indonesia yang perlu dilindungi sesuai dengan amanan UUD 1945.

"Di antara tujuan Negara Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia," kata Ustadz Somad.

Baca Juga:Susi Pudjiastuti Kritik Jokowi Soal Kenaikan Pangkat Awak KRI Nanggala 402

"Lautan kita yang membentang luas melebihi daratannya, dari Samudera Indonesia di barat Aceh hingga perairan Papua merupakan bagian dari wilayah negeri kita yang harus dijaga dan dilindungi, beserta kekayaan tak ternilai yang ada di dalamnya," sambungnya.

KRI Nanggala 402 saat di perairan [bennybery/dok]
KRI Nanggala 402 saat di perairan [bennybery/dok]

Tugas berat, kata Ustadz Somad, selama ini diemban oleh TNI Angkatan Laut yang menghadapi berbagai tantangan dari kurangnya personel dan armada, luasnya wilayah yang harus dijaga, besarnya kekayaan yang mengundang berbagai kepentingan asing, hingga penyusupan-penyusupan yang terus terjadi.

Oleh sebab itu, kini Ustadz Somad memgajak seluruh masyarakat untuk turut menjaga laut.

"Lautan kita yang luas, yang pernah dijaga dengan gagah oleh Laksamana Nala, Pati Unus, Malahayati, Baabullah, dan Nuku; yang pernah diharumkan oleh kegigihan RE Martadinata hingga pengorbanan Yos Sudarso, kini menjadi amanat di pundak kita semua, agar dapat kita wariskan kepada anak cucu kita kelak," katanya.

Meski banyak yang memuji tujuan Ustadz Somad, namun ada pula yang menilai bahwa langkahnya itu sebenarnya adalah sindiran. Hal itu dapat di bawah kolom komentar unggahan tersebut.

"Ini adalah satire yang nyesek," kata @Agus8harianto.

"Kalian paham nggak maksud dari postingan ini apa? Ini sindiran, guys. Be smart people," komentar @Delianaaa02.

Sementara itu, niat Ustadz Abdul Somad atau Ustadz Somad galang dana mau beli kapal selam pangganti KRI Nanggala dianggap ngeledak oleh pegiat media sosial Husin Shihab.

Husin Shahab berpandangan bahwa penggalangan dana itu adalah sebuah ledekan. Husin Shahab pun mengkritik bahwa Ustadz seharusnya mendoakan.

"Bukannya mendoakan 53 anggota KRI Naggala 402, ini malah ngeledek. Mending jadi panutan bini mudanya dari pada jadi panutan umat!" kata Husin Shihab melalui akun Twitter-nya yang ditulis Senin kemarin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini