Natalius Pigai: Saya Katolik, Tuhan Saya Yesus, Tugas Kita Menjaga Ulama

Natalius Pigai sering membela hak-hak ormas Islam di Indonesia lewat omongannya.

Pebriansyah Ariefana
Senin, 03 Mei 2021 | 19:07 WIB
Natalius Pigai: Saya Katolik, Tuhan Saya Yesus, Tugas Kita Menjaga Ulama
Mantan Komnas HAM Natalius Pigai. (Suara.com/Umay Saleh)

SuaraBogor.id - Natalius Pigai beragama Kristen, namun dia bela ulama Islam dan hak-hak orang Islam. Natalius Pigai adalah aktivis HAM Papua yang pernah menjadi Komisioner Komnas HAM.

Natalius Pigai sering membela hak-hak ormas Islam di Indonesia lewat omongannya. Sementara Natalius Pigai adalah beragama Kristen.

Pigai menjelaskan beberapa tahun terakhir Islam menjadi kelompok yang tidak diperlakukan adil di Indonesia.

Hanya saja Natalius Pigai menyatakan dia tidak pro kelompok Islam.

Baca Juga:Natalius Pigai: Ulama Dihina, Agama Islam Dianiaya di Indonesia

“Saya tidak pro kelompok Islam. Maaf, kalau disuruh pilih agama, jelas saya Katolik. Kalau disuruh pilih Tuhan, saya pilih Tuhan Yesus. Dan itu tidak ada yang bisa ganggu saya,” ujar Pigai, dikutip dari saluran Youtube Refly Harun yang tayang beberapa bulan lalu.

Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai (suara.com/Bowo Raharjo)
Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai (suara.com/Bowo Raharjo)

Pigai melihat ada persoalan ketidakadilan terhadap umat Islam. Natalius Pigai pun menyatakan ketika umat Islam teraniaya, dia melihat ketidakadilan.

“Tetapi, persoalan ketidakadilan kita harus punya kepentingan. Mengucapkan kebenaran, ya kita harus mengucapkan kebenaran. Ketika orang Islam merasa teraniaya, kita lihat dengan mata kepala, mereka (kelompok Islam) mendapat ketidakadilan (di Indonesia),” sambungnya.

Meski penganut Katolik yang taat, namun secara tak langsung dia mengaku sedih melihat fenomena keislaman di Tanah Air.

Sebab, kata dia, alih-alih mendapat perlindungan, kelompok mayoritas tersebut justru seperti ditekan negara.

Baca Juga:Pemuda Sebut Ramadan Tahun Ini Seru, Auto Ngaku Kristen Pas Ditanya Begini

Misalnya, ulama atau pemuka agama yang menurutnya kerap dikriminalisasi, serta ormas Islam yang ruang geraknya semakin dibatasi.

Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai (suara.com/Bowo Raharjo)
Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai (suara.com/Bowo Raharjo)

Kenyataan tersebut, kata Natalius Pigai, yang akhirnya membuat naluri kemanusiaannya terguncang.

“Kita melihat, kok negara ini terlalu menekan komunitas Islam. Komunitas yang dimaksud apa? Ketika ulama dihina, agama Islam juga teraniaya. Karena antara ulama dan agama itu adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan. Maka, tugas kita menjaga supaya agama Tuhan terjaga dengan benar,” terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Refly Harun bertanya, apakah kelompok Katolik dan gereja menentang keputusan Pigai yang acap ‘merapat’ ke kelompok Islam? Nyatanya, tidak.

Bahkan, yang terjadi justru sebaliknya. Pigai mendapat dukungan besar-besaran.

“Saya bersyukur, saya selalu didukung oleh pimpinan gereja Katolik di Indonesia, artinya gereja selalu menghormati saya. Lalu yang kedua, orang Papua di media sosial hingga kini tak pernah mengkritik apa yang telah saya kerjakan.”

“Dengan demikian, yang menentang saya membela umat Islam, itu cuma oknum-oknum orang Kristen, Hindu, Buddha, dan bagian dari kelompok oligargi atau oknum-oknum pemerintah. Rakyat di bawah selalu mendukung,” kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini