SuaraBogor.id - Sebuah rekaman video memperlihatkan anggota satgas Covid-19 Kota Bogor melakukan kunjungan ke salah satu rumah warga yang diketahui telah mudik.
Video Kedatangan Satgas Covid-19 Kota Bogor itu untuk melakukan swab antigen kepada pemudik yang tinggal di Kelurahan Kedung Waringin, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor itu viral di media sosial setelah diunggah akun instagram Bogordaily.
Saat didatangi petugas, pemudik itu malah menolak untuk dilakukan swab antigen.
Pada akhirnya Satgas Covid 19 Kota Bogor bersama Aparat wilayah mendatangi langsung yang bersangkutan.
Baca Juga:Bela Palestina, Wanita Ini Ngaku Siap Hancurkan Rumah Tangga Tentara Israel
Setelah dilakukan test Swab Antigen oleh Satgas Covid-19 Kota Bogor, pemudik ini Negatif Covid-19.
"Pemudik yang Tinggal di Kelurahan Kedung Waringin, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor Menolak untuk di Swab Antigen. Pada akhirnya Satgas Covid 19 Kota Bogor bersama Aparat wilayah mendatangi langsung yang bersangkutan. Setelah dilakukan test Swab Antigen oleh Satgas Covid-19 Kota Bogor, pemudik ini Negatif Covid-19," tulis akun instagram Bogordaily dikutip Suarabogor.id, Kamis (20/5/2021).
Sekedar informasi, bagi warga Kota Bogor yang kembali pulang mudik Pemerintah Kota Bogor mewajibkan untuk membawa hasil swab negatif COVID-19.
Tak hanya itu, bagi pemudik yang balik ke Kota Bogor juga wajib menjalani isolasi mandiri di rumah.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, di Kota Bogor, Rabu, mengatakan, pihaknya terus meningkatkan pencegahan penularan COVID-19, sejak libur Lebaran untuk memutus rantai penyebaran virus corona.
Baca Juga:Salut! Viral Sosok Aladdin Bagi-bagi Bingkisan di Jalanan Bandung
Upaya pencegahan tersebut, mulai dari larangan mudik, pembatasan pergerakan kegiatan masyarakat (PPKM) baik di jalan raya maupun di tingkat pemukiman, hingga aturan wajib menjalani tes swab antigen bagi pendatang maupun warga yang kembali dari mudik.
Di sisi lain, Pemerintah Kota Bogor juga sedang menyiapkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk pelajar mulai dari tingkat SMA dan sederajat, SMP dan sederajat, hingga sekolah dasar, pada tahun ajaran baru 2021/2022, mulai Juli mendatang.
Ia menjelaskan, untuk pelaksanaan PTM maka tren penularan COVID-19 harus sangat landai dan kota Bogor berada pada zona hijau atau kuning.
"Tapi, masyarakat masih banyak yang belum paham. Masih ada masyarakat yang menerobos larangan mudik," katanya dilansir dari Antara.
Dedie A Rachim juga mengingatkan aparatur di wilayah Kota Bogor baik personil TNI, Polri, Satpol PP, camat, maupun lurah, untuk dapat memastikan siapapun yang masuk ke Kota Bogor, terutama mereka yang kembali dari perjalanan mudik, harus mengikuti protokol kesehatan.
"Aparatur wilayah juga harus bisa memastikan pendatang dan warga yang baru kembali dari mudik, memiliki hasil tes swab PCR atau paling tidak tes rapid antigen dengan hasil negatif," katanya.
Dedie juga menyebut, ada pergerakan penambahan jumlah kasus positif COVID-19 di Kota Bogor, yakni di Perumahan Griya Melati, di Kecamatan Bogor Barat. "Jadi kita harus terus waspada, harus terus mengingatkan warga, untuk memutus rantai COVID-19," katanya.
Klik disini untuk melihat videonya.