Namun tidak berlangsung lama, karena 5 Maret 1942 Belanda menyerah kalah, dan bumi Nusantara beralih kekuasaannya ke Jepang. Margonda lantas bekerja untuk Jepang.
Saat Jepang takluk dengan bom atom Amerika di Nagasaki dan Hiroshima pada tahun 1945, Margonda ikut aktif dengan gerakan kepemudaan yang membentuk laskar-laskar.
Margonda bersama tokoh-tokoh pemuda lokal di wilayah Bogor dan Depok mendirikan Angkatan Muda Republik Indonesia (AMRI) yang bermarkas di Jalan Merdeka, Bogor.
Sayangnya, umur AMRI di bawah pimpinan Margonda relatif singkat.
Baca Juga:Mau Tahu Asal Usul Nama Depok dan Berdirinya Kota Depok?
Mereka pecah dan anggotanya bergabung dengan BKR, Pesindo, KRISS dan kelompok kecil sejenis lainnya. Sementara itu, wilayah Depok sejak lama menjadi ‘daerah istimewa’.
![Suasana trotoar di Jalan Margonda yang berlubang, Depok, Jawa Barat, Sabtu (22/9). [Suara.com/Muhaimin A Untung]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/09/22/65059-trotoar-jalan-margonda-depok-berlubang.jpg)
Nama Margonda tercatat di Museum Perjuangan Bogor bersama ratusan pejuang yang gugur.
Semasa berjuang, Margonda berkawan dekat dengan Ibrahim Adjie dan TB Muslihat. TB Muslihat senasib dengan Margonda.
Dia gugur dalam pertempuran. Pemerintah Bogor membangun patung TB Muslihat di Taman Topi, sekitar stasiun Bogor.
Sementara Ibrahim Adjie, berhasil selamat. Dia berkarir menjadi tentara dengan jabatan akhir Pangdam Siliwangi.
Baca Juga:Asal Usul Nama Cibinong, Berasal dari Pohon Raksasa dan Keramat
Versi Lain Sejarah Jalan Margonda.