Dari situ, di dalam hati niat Dudung terlecut bahwa dirinya harus jadi perwira TNI agar tidak adalagi yang semena-mena terhadap rakyat kecil.
Karir gemilang
Dudung pun mendaftar TNI melalui Akademi Militer dan langsung lulus. Lulusan akmil 1988 itu mengawali karier bergengsi sebagai Dandim 0406/Musi Rawas di Sumatera Selatan dan Dandim 0418/Palembang.
Kemudian pada 2010, Dudung menjabat sebagai Aspers Kasdam VII/Wirabuana, dan pada 2011 menjabat sebagai Komandan Resimen Induk Kodam (Danrindam) II/Sriwijaya.
Baca Juga:Profil Mayjen TNI Dudung Abdurachman, Pangkostrad yang Baru
Karier Dudung terus naik. Hal itu bisa terlihat pada 2015 hingga 2016 Dudung dipercaya sebagai wagub Akmil. Dudung hanya setahun duduk di posisi tersebut.
Pada 2016, ia kemudian diangkat menjadi Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad). Dudung kembali dirotasi pada 2017. Perpindahan itu membawanya menjabat sebagai Wakil Asisten Teritorial (Waaster) Kasad.
Hanya setahun Dudung duduk sebagai Waaster Kasad, sebab pada 2018 ia dipercaya menjadi Gubernur Akmil, jabatan yang ia emban hingga 2020.
Kemudian pada 27 Juli 2020 Dudung Abdurachman dipercaya memegang amanah sebagai Pangdam Jaya, sebelum akhirnya kembali dirotasi dan menduduki jabatan menjadi Pangkostrad.
“Jabatan dan amanah itu hanya dikasih Tuhan kepada orang baik. Jadilah orang yang murah hati. Tidak semua orang semua suka sama kita. Sebaik apapun kita pasti ada saja kesalahan kita dan orang yang lain tidak suka sama kita. Abaikan saja, kita bekerja saja sebaik mungkin,” tutur Dudung.
Baca Juga:Loper Koran Kini jadi Pangkostrad, Segini Harta Kekayaan Mayjen Dudung Abdurachman