SuaraBogor.id - Ustaz Alfian Tanjung sebut Ahok kader PKI hal itu diungkapkan pada cuplikan yang kini beredar di media sosial.
Pendakwah Ustaz Alfian Tanjung tersebut secara tegas menyebutkan bahwa Komisaris PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok merupakan kader Partai Komunis Indonesia (PKI).
Disitat dari Terkini.id -jaringan Suara.com, video Ustaz Alfian Tanjung menyebut Ahok kader PKI tersebut dibagikan kanal Youtube Markaz Aswaja dan Brondi TV, seperti dilihat pada Minggu 6 Juni 2021.
Dalam video berjudul ‘Ahok Itu PKI Banget’ yang diunggah pada satu bulan lalu itu, tampak Alfian Tanjung tengah ceramah membahas kebangkitan PKI di Indonesia.
Baca Juga:Ustaz Alfian Tanjung Serang Jokowi, Netizen: Gak Cape Dagang PKI Terus
Ia pun lantas mencontohkan kader PKI yang eksis hingga saat ini yakni Ahok. Menurutnya, Ahok bisa menjadi Bupati Belitung Timur pada 2004 lewat partai yang berafiliasi dengan Baperki.
“PKI contohnya yah Ahok. Ahok itu masuk menjadi Bupati Belitung Timur tahun 2004 lewat partai afiliasi Baperki,” ujar Ustaz Alfian Tanjung.
Adapun Baperki tersebut, kata Alfian, merupakan China PKI. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa Ahok sejak awal memang merupakan kader PKI.
“Baperki itu Cina PKI. Jadi, dari awal Ahok memang PKI,” ungkap Ustaz Alfian.
Alfian menceritakan, saat Ahok menggusur Kampung Pulo di Jakarta Timur mantan Gubernur DKI itu memerintahkan jajarannya agar tidak memberi makan dan minum 1.300 warga yang terkena penggusuran tersebut.
Baca Juga:Sejarah Krakatau Steel, Pembanguan Sempat Mangkrak Gegara Peristiwa G30S PKI
“Jadi ketika dia menggusur Kampung Pulo di Jakarta Timur, 1.300 warga digusur apa kata Ahok? ‘Jangan berikan sebutir nasi pun kepada mereka, jangan berikan setetes air pada mereka’,” tuturnya.
Lebih lanjut, Alfian menceritakan soal peristiwa aksi demonstrasi Front Pembela Islam pada tahun 2015 dimana saat itu 17 anggota FPI ditangkap dan satu orang meninggal di tangan aparat Kepolisian.
“Dan ketika terjadi demonstrasi rutin oleh teman-teman Front Pembela Islam setiap hari Jumat dan ada kerusuhan per tanggal 13 Oktober 2015, maka anak-anak FPI tertangkap 17 orang, satu orang disiksa dan mati satu orang di tangan polisi dan tidak pernah dibahas,” kata Alfian Tanjung.
Kala itu, menurut Alfian, terjadi rapat antara pihak Polres Jakarta Utara dengan pemerintah. Dalam rapat tersebut, Ahok meminta aparat Kepolisian untuk mengisi mobil water canon dengan bensin agar orang-orang yang melakukan demo itu mati terbakar.
“Lalu terjadi rapat di Polres Jakarta Utara. Apa kata Ahok? ‘Polisi water cannon yah, jangan diisi air, ganti dengan bensin biar mati semua orang yang demo itu,” ungkapnya.
Menurut Alfian Tanjung, pernyataan Ahok tersebut hampir serupa dengan tokoh Komunis dunia yang menjadi kiblat kader PKI yakni Joseph Stalin.
“Itu persis pernyataan Stalin, ‘Aku rela membunuh 30 juta mayat manusia asalkan aku berkuasa’,” ujarnya.