56 Pengungsi Korban Longsor di Cianjur Positif Corona, Kades Bingung Tempat Isolasi

Kepala Desa Cibokor, Elian Syahudin mengatakan, saat ini pihaknya belum mendapatkan kejelasan kaitan kebutuhan makanan para pengungsi yang positif Covid-19 maupun tidak.

Andi Ahmad S
Jum'at, 18 Juni 2021 | 12:48 WIB
56 Pengungsi Korban Longsor di Cianjur Positif Corona, Kades Bingung Tempat Isolasi
Keadaaan ratusan warga yang terdampak longsor dipengungsian Cianjur [Suarabogor.id/ Fauzi Noviandi]

SuaraBogor.id - Sebanyak 56 pengungsi korban longsor di Cianjur positif Covid-19 hasil dari swab antigen. Namun, hingga saat ini pihak desa belum mendapatkan kejelasan kaitan tempat isolasi.

Kepala Desa Cibokor, Elian Syahudin mengatakan, saat ini pihaknya belum mendapatkan kejelasan kaitan kebutuhan makanan para pengungsi yang positif Covid-19 maupun tidak.

“Saya baru hari ini (Jumat, 18 Juni 2021) akan kordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari tindak lanjut swab PCR, kesehatan warga, reaksi warga dan kebutuhan makanannya,” ujar Elian disitat dari Ayobandung.com -jaringan Suara.com, Jumat (18/6/2021).

Sebanyak 56 warga dari 80 orang pengungsi bencana longsor Kampung Cingkeuk dan Babakan Cingkeuk Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur, dinyatakan terkonfirmasi Positif Covid 19 hasil swab antigen.

Baca Juga:Nekat Langgar Jam Operasional, 3 Cafe dan Restoran di Bogor Digeruduk Satgas

Elian mengungkapkan, kordinasi mengenai kelanjutan tes swab PCR dengan Puskesmas Cibeber, terutama mengenai anggarannya, kalau mengandalkan dana desa tidak akan cukup.

“Tindak lanjut swab PCR belum jelas harus bagaimana, karena itu saya harus kordinasi dengan pihak Puskesmas, terutama biayanya,” katanya.

Reaksi masyarakat sekitar pengungsian juga menjadi kebingungan Elian. Ia khawatir muncul keresahan terkait keberadaan pengungsi yang terkonfirmasi positif Covid-19, walaupun hanya sebatas swab antigen.

“Perlu sosialisasi terhadap masyarakat sekitar yang dilakukan semua pihak. Mudah-mudahan tidak ada masalah apa apa dan semuanya berjalan lancar,” katanya.

Mengenai tempat isolasi, terang Elian, belum ada keputusan apakah akan di sekolah Madrasah lantai dua khsusus yang positif atau dibawa ke pusat isolasi Villa Bumi Ciherang.

Baca Juga:Pasien COVID-19 di IGD RSUD Tangerang Membludak, 5 Ambulans Datang Bersama

“Mudah-mudahan hari ini sudah ada keputusan hasil kordinasi dengan Satgas Covid kecamatan,” tuturnya.

Hal paling utama yang harus dipikirkan adalah ketersediaan kebutuhan makanan. Pasalnya jika dilakukan isolasi mandiri, maka diperlukan kebutuhan makanan untuk 10 hingga 14 hari kedepan.

“Kami membutuhkan beras dan lauk pauk untuk memenuhi asupan gizi warga yang positif, mudah-mudahan ada yang memberi sumbangan, selain dari Dinas Sosial,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini