“Selesai khotbah, berdoa kayak nantang Tuhan, ‘Tuhan, aku ingin tahu hari ini juga siapa Tuhan aku, siapa yang ada di hati aku, siapa yang harus aku ikuti seumur hidupku sampai aku mati’. Gue dapat vision, pintu gereja lagi lebih dekat lagi, tapi kebuka,” sambungnya.
“Ada cahaya dan pas gue lihat gue cuman nangis. Gue cuman bilang ‘thank you, Tuhan Yesus’,” pungkas Ananda Soebandono.