SuaraBogor.id - Masyarakat pasti sudah tidak asing dengan istilah 'Dua anak Lebih Baik' yang terus dikampanyekan pemeritah. Bahkan saat ini masyarakat tengah menjalani program tersebut.
Namun, istilah 'Dua Anak Lebih Baik' tersebut, tampak tidak berlaku, di Kampung Sasaungan, Desa Naggalamekar, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Karena di Kampung tersebut hampir seluruhnya memiliki anak yang banyak.
Bahkan sejumlah kepala keluarga di Kampung tersebut memiliki belasan anak. Mungkin istilah 'Banyak Anak, Banyak Rezeki' masih berlaku di kampung itu. Selasa (29/6/2021).
Berdasarkan pantauan dilapangan, saat memasuki Kampung Naggalamekar, sudah terlihat sejumlah anak - anak yang bermain disekitar rumahnya masing - masing. Bahkan saat ada pedagang keliling langsung anak - anak tersebut langsung mengerumuninya.
Baca Juga:Ibu di Jakarta Barat Aniaya 2 Anaknya dan Siram Pembantu Pakai Air Panas
"Selama menikah dengan, saya hingga kini, sudah memiliki 14 anak, namun dua diantaranya meninggal dunia," kata Fahrudin (53), warga Kampung Sasaungan.
Karena dua anaknya meninggal dunia, sehingga anaknya yang masih ada berjumlah 12 orang. Sedangkan anak bungsu Fahrudin lahir pada Idul Fitri kemari, yang masih berusia dua bulan.
"Yang paling bungsu lahir saat Idul Fitri kemarin. Total punya 14 anak, tapi meninggal dunia dua anak. Sekarang yang masih hidup ada 12 anak, tiga diantaranya sudah menikah," terangnya.
Dari ke 12 anak - anaknya tersebut, usianya tidak berbeda jauh, rata - rata hanya berjarak dua tahun, bahkan sebagaian diantaranya hanya berbeda hitungan bulan.
Sementara itu, Iyus, Ketua RT02 Kampung Sasaungan menyebutkan jumlah kepala keluarga yang tercatat ada sebanyak 100 keluarga, dengan jumlah jiwa sebanyak 700 jiwa.
Baca Juga:Riau Tunggu Jadwal Vaksinasi Covid-19 bagi Anak dan Remaja
"Kondisi satu keluarga memilki banyak anak merupakan hal yang biasa di kampungnya. Sudah dari dulu warga di sini punya banyak anak. Sudah turun-temutun. Paling sedikit itu satu keluarga punya enam anak. Paling banyak ada yang 14 anak sekarang. Kalau dulu ada yang sampai 15 anak," kata dia.
Ia mengatakan, apabila dibandingkan jumlah jiwa di Kampung Sasaungan sama dengan jiwa di dua kampung lainya.
"Warga di Kampung Sasaungan sudah mengikuti program KB. Namun sebagian besar kaum perempuan tetap hamil. Kebanyakan sudah pakai KB, tapi memang KBnya yang pil. Jadinya KB jalan, tambah anak tetap," kata dia.
Disisilain, Kepala Desa Nanggala Mekar Hilman, mejelaskan, jumlah jiwa di Kampung Sasaungan memang paling tinggi, bila dibandingkan dengan kampung yang lain diwilayahnya.
"Memang hanya kampung itu yang dikenal banyak anak. Dari dulu memang begitu, karena sudah menjadi trasisi. Dan banyak yang berpersepsi, 'Banyak Anak Banyak Rezeki'. Meski demikian mereka sudah mengikuti program KB," jelasnya.
Pihanya mengaku, akan segera berkooridinasi dengan pemerintah kecamatan dan kabupaten untuk memaksimalkan program KB di kampung tersebut. Karena dengan kondisi saat ini, banyaknya anak membuat kesejahteraan dan pendidikan anak-anak di kampung tersebut tidak terpenuhi.
Kontributor : Fauzi Noviandi