Pasien Covid-19 di Depok Terlantar Sampai Meninggal, Menderita Down Syndrome

Ironisnya, jenazah COVID-19 AA juga sempat terlantar. Dia meninggal Jumat (5/7/2021) pagi dan baru dikuburkan pada jumat petang.

Pebriansyah Ariefana
Minggu, 11 Juli 2021 | 15:40 WIB
Pasien Covid-19 di Depok Terlantar Sampai Meninggal, Menderita Down Syndrome
ILUSTRASI jenazah COVID-19. [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraBogor.id - Pasien COVID-19 di Depok terlantar sampai meninggal dunia. Dia adalah warga Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, berinisial AA.

AA dikabarkan meninggal dunia setelah terpapar Covid-19. Sebelum meninggal, pasien pengidap down syndrome ini sempat sakit selama tiga hari tanpa mendapat pengananan apapun dari Puskesmas setempat.

Ironisnya, jenazah AA juga sempat terlantar. Dia meninggal Jumat (5/7/2021) pagi dan baru dikuburkan pada jumat petang.

Petugas medis dan pemulasaran baru datang pukul 15.00 WOB, lalu memastikan AA berstatus positif Covid-19 dan mengurus proses pemulasaran.

Baca Juga:Ucapkan Duka Cita Mendalam, Jokowi Ajak Masyarakat Doakan Korban Pandemi Covid-19

ILUSTRASI pemakaman jenazah COVID-19. - (Twitter/@AidaGreenbury)
ILUSTRASI pemakaman jenazah COVID-19. - (Twitter/@AidaGreenbury)

Camat Pancoran Mas, Utang Wardaya membenarkan kabar ini. Namun Ia membantah informasi yang mengatakan bahwa AA sama sekali tidak mendapat penanganan.

Menurut Utang, AA sudah masuk pantauan petugas Puskesmas Pancoran Mas karena Ia tinggal serumah dengan anggota keluarganya yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan sedang menjalani isolasi mandiri (isoman).

Pihak Puskesmas pun, kata Dia, sudah mengarahkan AA untuk segera melakukan swab di Puskesmas.

ILUSTRASI pemakaman jenazah COVID-19. (Dokumen pribadi Sulis Sudaryanto)
ILUSTRASI pemakaman jenazah COVID-19. (Dokumen pribadi Sulis Sudaryanto)

Hanya saja, pasien yang berkubutuan khusus tidak bisa datang sendiri. Sementara petugas dari Puskesmas pun tidak bisa datang ke rumah pasien karena kekurangan tenaga kesehatan (nakes).

"Di kondisi normal, memang harusnya petugas yang datang ke rumah. Tapi saat ini di Puskesmas saja sudah kekurangan orang," papar Utang.

Baca Juga:Terpapar COVID 19, Abu Janda: Virus Ini Bikin Tak Bisa Mikir

Utang mengaku, Puskesmas Pancoran Mas memang kekurangan nakes dan sedang menerima banyak pasien.

"Sehingg waktu dan tenaganya sudah tersita untuk menangani di Puskesmas. Tidak bisa lagi memberikan pelayanan keluar," imbuhnya.

Untuk mengatasi kekurangan nakes, Utang sempat berinisiatif mengerahkan kader-kader kecamatan membantu Puskesmas.

Tapi, Dia menghentikan inisiatif ini karena kader-kadernya justru ikut tertular Covid-19.

"Kalau memang diperlukan lagi, misalnya ada pasien yang sama sekali tidak bisa bergerak swab ke Puskesmas sendiri, kami akan siapkan tenaga kesehatan atau relawan yang bisa memfasilitasi," paparnya.

Dia berharap, masyarakat memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes) serta mematuhi aturan PPKM sebagaimana yang ditentukan pemerintah.

"Kapanpun dan dimanapun, baik urusan ekonomi atau sosial. Masyarakat harus jaga prokes untuk menghentikan penularan Covid-19," pungkasnya.

Kontributor : Immawan Zulkarnain

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini