SuaraBogor.id - Pemerintah Kabupaten Cianjur akan mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor Pajak Bumi Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
Hal tersebut dilakukan untuk menutupi target PAD dari sejumlah sektor yang terdampak PPKM Darurat.
Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan, dimasa penerapan PPKM Darurat sejumlah PAD terdampak, seperti dari sektor perdagangan, dan pariwisata.
"Tentunya hal ini akan mempengaruhi, namun pengaruhi ini hanya akan berlangsung selama dua minggu, kita ketahui bahwa perdagangan, pabrik dan yang lainnya dihentikan selama PPKM Darurat ini," kata Herman pada wartawan di Pendopo Cianjur, Senin (12/7/2021).
Baca Juga:Singkatan PPKM dan Perbedaannya Dengan PSBB
Menurutnya, ada beberapa sektor yang tidak terdampak PPKM Darurat seperti dari Pajak Bumi Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
"Masih banyak sektor PAD yang tidak terganggu oleh PPKM Darurat dan akan dioptimalkan, serta saya optimis PAD Cianjur bisa tercapai," katanya.
Ia menjelaskan, setelah PPKM Darurat selesai, PAD dari berbagia sektor, seperti perdagangan dan perindustrian yang saat ini tengah terdampak dapat kembali normal.
"Dampak PPKM Darurat ini terdahap PAD tidak akan terlalu segnifilan. Mudah - mudahan setelah tanggal 20 Juli nanti, akan kembali pulih dan normal," jelas Herman.
Selain itu Herman menambahkan, program pembangunan infrastruktur, sepeti jalan dan jembatan selama PPKM Darurat ini dipastikan tetap berjalan.
Baca Juga:Lebih Dari Lima Orang, Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri di Cianjur Meninggal Dunia
"Kita jalan terus, adapun untuk kebutuhan masyrakat yang berpenghasilan rendah, dan mendapatkan bansos, kita menggunakan dari anggaran yang tidak strategis," ucapnya.
Kontributor : Fauzi Noviandi