“Mohon maaf, peti matinya warga nonmuslim [warga Nasrani] itu kan berat. Jadi, enggak terasa di dalamnya itu ada isinya atau tidak [saat mengangkat peti]. Kami berpikiran, yang di dalam peti mati tentu sudah ada jenazahnya. Apalagi sudah dikoordinasikan dengan RS. Tak tahunya, peti yang kami kubur dalam kondisi kosong. Kami ini merasa kaget-kaget lucu,” katanya.
Disinggung tentang kasus Covid-19 di Karanglo, Yudi Kusnandar, mengatakan warganya yang terpapar virus corona hingga sekarang telah mencapai 24 orang. Jumlah tersebut tersebar di lima RW di Karanglo.
“Kalau angka kematian di Karanglo selama ini sudah ada empat orang. Jika peti kosong itu dihitung, ada lima peti yang sudah dikubur. Kami berharap, pengiriman peti mati dari RS itu jangan yang berat-berat ke depannya,” katanya.
Respons Keluarga
Baca Juga:Alokasi Ruang Perawatan Pasien Covid-19 di Batam Kembali Ditambah
Di kesempatan yang sama, anggota keluarga mendiang PW enggan dimintai keterangan lebih lanjut. Terlepas dari kesalahan pengiriman peti kosong itu, anggota keluarga mendiang PW sudah tak mempersoalkannya. Hal itu disebabkan RS sudah memiliki itikad baik dalam menangani persoalan tersebut.
“Mohon maaf, tanpa menghalangi sebuah pemberitaan, masalah ini sudah kami anggap selesai. Tak perlu diberitakan,” kata kakak ipar mendiang PW, yakni Sigit.
Koordinator Penanganan Kesehatan Satgas PP Covid-19 Klaten, Cahyono Widodo, mengatakan kasus Covid-19 di Kabupaten Bersinar masih bertambah hingga 561 orang dalam sehari, Minggu (11/7/2021). Di sisi lain, terdapat 451 pasien Covid-19 yang sembuh dan 48 orang meninggal dunia karena terpapar virus corona.
“Jumlah kumulatif Covid-19 di Klaten mencapai 20.633 kasus. Sebanyak 5.698 orang menjalani perawatan/isolasi mandiri. Sebanyak 13.765 orang dinyatakan sembuh. Sebanyak 1.170 orang telah meninggal dunia,” kata Cahyono Widodo.
Baca Juga:Kasus Covid-19 di Solo Melonjak Saat PPKM Darurat, Ini Penjelasan Gibran
- 1
- 2