Kabar Simpang Siur Dampak Setelah di Vaksin Bikin Warga Bogor Tolak Vaksinasi

Seusai arahan pemerintah pusat, pemberian vaksin dengan sistem jemput bola juga dilakukan di berbagai wilayah. Seperti di Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup

Andi Ahmad S
Kamis, 15 Juli 2021 | 17:12 WIB
Kabar Simpang Siur Dampak Setelah di Vaksin Bikin Warga Bogor Tolak Vaksinasi
Warga Desa Hambalang, Citeureup, Kabupaten Bogor, melakukan verifikasi sebelum mendapatkan vaksin dari tenaga medis, Kamis (15/7/2021). (Suarabogor.id/Regi Pranata Bangun).

SuaraBogor.id - Warga Bogor tolak vaksinasi Covid-19, hal itu disebabkan informasi simpang siur dampak setelah di vaksin. Padahal, saat ini pemerintah tengah gencar melakukan vaksinasi untuk masyarakat.

Seusai arahan pemerintah pusat, pemberian vaksin dengan sistem jemput bola juga dilakukan di berbagai wilayah. Seperti di Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Kamis (15/7/2021).

Pantauan wartawan di lokasi, pemberian vaksin dilakukan secara bergantian di Bogor. Penerapan penggunaan protokol kesehatan juga terpantau ketat oleh petugas.

Hari ini menjadi vaksinasi ke dua bagi warga setempat, total ada 100 lebih warga mendapat vaksinasi. Jumlahnya bertambah dibanding dengan vaksinasi di hari pertama pada 3 Juli 2021, yakni 90 orang warga.

Baca Juga:Booster Vaksin Hanya untuk Nakes, Masyarakat Diminta Tak Lakukan Vaksinasi Ketiga Sendiri

"Hari pertama 3 Juli. Ini yang ke dua. Tadinya dijadwalkan tanggal 14 tapi jadinya hari ini (15/7). Total hari pertama dan hari ini 190, pertama 90 orang dan ke dua 100 orang," kata Kasi Pemerintahan Desa Hambalang, Ujang Muslihin kepada Suarabogor.id saat ditemui di lokasi vaksinasi, Kamis (15/7/2021).

Menurutnya, proses vaksinasi di desa tersebut tercatat telah berjalan sebanyak 25 persen. Kendala vaksinasi yakni, katanya, di jumlah kuota yang ditentukan langsung oleh tim medis sehingga sampai saat ini masih banyak warga yang belum mendapat vaksin.

"Belum semua. Baru sekitar 25 persen. Jumlah total warga ada 1.300 warga, jadi masih kurang," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Hambalang Diana Dewi menejelaskan, pihaknya juga mengakui kendala yang terjadi di kalangan masyarakat.

Sehingga ada saja warga yang menolak untuk mengikuti vaksinasi. Sedangkan, lanjutnya, tidak sedikit juga yang mendapat vaksinasi dari perusahaan tempat warga bekerja.

Baca Juga:BPOM Resmi Terbitkan Izin Edar, Vaksin Pfizer Diklaim Aman Bagi Usia 12 Tahun ke Atas

"Iya kan sempat ada kabar simpang suir soal efek setelah vaksin dan lain-lain. Kami tetap berupaya melakukan sosialisasi secara door to door ke warga agar mendapat pemahaman lebih valid," ungkapnya.

Kontributor : Regi Pranata Bangun

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini