Ekonomi Tumbuh 7,07%, Himbara Semakin Optimistis dalam Penyaluran Kredit

Himbara semakin optimistis, momentum pemulihan ekonomi semakin dekat.

Fabiola Febrinastri
Kamis, 05 Agustus 2021 | 18:39 WIB
Ekonomi Tumbuh 7,07%, Himbara Semakin Optimistis dalam Penyaluran Kredit
Optimisme untuk Indonesia. (Dok: Bank BRI)

Kelima, pertumbuhan kredit perbankan nasional yang mulai positif. Capaian itu lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu yang tercatat negatif. Dengan pola seperti ini, kata Sunarso, pertumbuhan kredit akan kembali tercatat positif hingga akhir 2021. Terakhir, konsumsi masyarakat yang kembali rebound setelah pembukaan kembali ekonomi.

Berdasarkan tracking pola belanja yang dilakukan oleh Himbara, terlihat masyarakat Indonesia semakin cepat melakukan penyesuaian belanja pasca dilakukannya pembatasan mobilitas. Oleh karena itu, dia optimistis transaksi belanja akan kembali meningkat ketika kasus Covid-19 dapat diturunkan secara berkelanjutan, termasuk jika pembatasan aktivitas ekonomi kembali dilonggarkan.

“Dengan berbagai faktor tersebut, bank-bank Himbara meyakini bahwa pemulihan ekonomi Indonesia sudah terlihat dan dalam jalur yang benar. Saat ini sudah terlihat cahaya terang di ujung lorong yang gelap. Pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2021 adalah tanda dan modal yang sangat positif untuk kebangkitan Indonesia,” ujarnya menegaskan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, Royke Tumilaar mengamini sejawatnya itu. Selaku anggota Himbara, pihaknya pun siap menjaga pertumbuhan dan pemulihan ekonomi nasional sesuai dengan program dan stimulus dari pemerintah.

Baca Juga:Agen BRILink Pegang Peran Besar untuk Wujudkan Visi Bank BRI

Dengan capaian pertumbuhan ekonomi seperti yang telah dirilis BPS, Royke pun semakin optimistis, penyaluran dan penyerapan kredit untuk mendukung pemulihan ekonomi di masyarakat pada paruh kedua tahun ini akan semakin baik. Harapannya, hal itu akan mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga serta daya beli masyarakat.

“Pertumbuhan penyaluran kredit perbankan, terutama di segmen UMKM menjadi salah satu sinyal dari pemulihan ekonomi nasional. Di sisi lain, pandemi ini turut mempercepat langkah perbankan untuk meningkatkan layanan digitalnya. Tren positif pertumbuhan transaksi digital perbankan menandakan bahwa ekonomi masyarakat yang semakin berputar,” ujarnya.

Dari sisi masyarakat, Royke juga menyampaikan imbauan untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Hal tersebut merupakan salah satu upaya dalam mengawal pemulihan ekonomi nasional ini.

Selaras dengan pernyataan Royke, data BPS menyebut menurut pengeluaran, 84,93 persen PDB pada triwulan kedua 2021 berasal dari konsumsi rumah tangga dan investasi. Sedangkan menurut lapangan usaha 64,85 persen PDB berasal dari industri, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan.

Terkait pertumbuhan ekonomi tersebut, Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., Darmawan Junaidi mengatakan, penting sekali memprioritaskan penyaluran kredit untuk sektor-sektor usaha yang memiliki peran besar mengatrol pertumbuhan ekonomi tersebut. Di samping itu, kondisi perbankan di Indonesia cukup kuat dan stabil, terlihat dari capital adequacy ratio (CAR) perbankan pada Mei 2021 mencapai 24,3 persen serta likuiditas perbankan yang juga tetap terjaga ample di level 82,77 persen per Mei 2021.

Baca Juga:Aset Bank BRI Tumbuh Selama Tiga Bulan Pertama Tahun Ini

“Oleh karena itu, untuk mendorong pemulihan ekonomi dari dampak pandemi, Bank Mandiri menumbuhkan penyaluran kredit. Bahkan secara konsolidasi pada Juni 2021 naik 16,4 persen secara yoy, termasuk pembiayaan ke segmen UMKM yang naik 20,1 persen,” tutur dia secara terpisah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini