Ambruk Jelang PTM Komisi IV DPRD Kota Bogor Langsung Sidak SDN Otista

Ambruknya SDN Otista merupakan merupakan alarm untuk dunia Pendidikan tanah air.

Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Senin, 27 September 2021 | 14:42 WIB
Ambruk Jelang PTM Komisi IV DPRD Kota Bogor Langsung Sidak SDN Otista
Dok: DPRD Kota Bogor

SuaraBogor.id - Pasca ambruknya atap ruang kelas SDN Otista pada Kamis (16/09), Komisi IV DPRD Kota Bogor yang diwakili Ahmad Rifki Alaydrus dan Anna Mariam Fadhilah, bergerak cepat untuk melihat kondisi sekolah pada Jumat (17/9/2021) pagi.

“Kami mewakili DPRD melakukan pengecekan langsung.  Kondisinya memang tidak layak, tahun 2004 pembangunan terakhir. DPRD sudah mendorong anggaran renovasi gedung sekolah, namun dimasa pandemi Covid-19 ini anggaran tersebut terkena refocusing,” ucap Rifki.

Di tempat yang sama, Anna mengatakan bahwa ambruknya ruang kelas SDN Otista ini menjadi alarm bagi dunia pendidikan. “Ini jadi alarm buat kita semua untuk mengecek bangunan-bangunan sekolah yang lain. Khawatir terjadi hal yang serupa. Sehingga sebelum kejadian kita sudah antisipasi dan bisa kita anggarkan perbaikannya, tidak direfocusing,” ujar Anna

Untuk menghindari kejadian serupa, Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto mendorong Dinas Pendidikan untuk melakukan 3 langkah strategis.

Baca Juga:DPRD Dukung Penuh Vaksinasi untuk Menuju Herd Immunity di Kota Bogor

“Mulai dengan pemeriksaan dan pemetaan seluruh bangunan sekolah untuk jaminan keselamatan proses belajar menjelang PTM. Hasilnya segera diajukan untuk perbaikan. Khusus SDN Otista bisa segera renovasi dengan skema BTT," kata Atang

Kedua, evaluasi terhadap penyerapan anggaran perbaikan sekolah-sekolah,  baik karena gagal lelang ataupun penyebab lainnya. “Anggaran perbaikan sekolah selalu dianggarkan DPRD dan Pemkot dalam beberapa tahun terakhir. Namun, banyak yang gagal dikerjakan. Harus dievaluasi secara total penyebabnya”, jelas Atang

Terakhir, kebijakan prioritas untuk pembangunan sekolah baru. “Petakan kebutuhan sekolah di wilayah. Jumlah penduduk bertambah, sekolah juga perlu ditambah. Apalagi rata-rata angka belajar kita belum sampai 12 tahun. Terlebih dengan sistem zonasi, banyak siswa yang tidak tertampung akibat sekolah banyak terkonsentrasi di perkotaan," pungkas Ketua DPD PKS Kota Bogor ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini