SuaraBogor.id - Baru-baru ini pipa milik PDAM bocor kembali di lokasi proyek pembangunan double track atau jalur ganda rel kereta api Bogor - Sukabumi. Hal ini menyebabkan sebagian warga di Kota Hujan tidak mendapatkan air.
Kekinian, Pemerintah Kota Bogor turut menanggapi soal bocornya pipa tranmisi air baku 1.000 milimeter jalur Intake Ciherang Pondok - IPA Dekeng pada Kamis 30 September 2021 kemarin.
Saat ini memang belum diketahui penyebab bocornya pipa milik Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Pakuan Kota Bogor tersebut.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, pihak meminta kepada kontraktor pembangunan double track Bogor - Sukabumi agar senantiasa berhati-hati dalam melakukan pembangunannya.
Dedie mengatakan, kebocoran pipa tersebut tak hanya berdampak pada 70 ribu pelanggan Perumda Tirta Pakuan, yang tersebar di 45 kelurahan di Kota Bogor. Namun suplai kebutuhan di Istana Bogor berasal dari sumber yang sama.
"Sumber air Istana Bogor saja berasal dari sumber air yang sama. Dari pipa yang sama. Makanya pengembang coba dilihat lagi prosedur prosesnya sehingga tidak mengganggu pipa. Intinya pekerja proyek harus berhati-hati," katanya, mengutip dari Ayojakarta -jaringan Suara.com, Selasa (5/10/2021).
Dedie mengaku Pemerintah Kota (Pemkot) sudah berkoordinasi dengan Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Barat yang menyepakati tidak menggeser pipa transmisi milik Perumda Tirta Pakuan pada pengerjaan proyek double track.
Meski demikian, Dedie masih memaklumi ketika pekerjaan double track yang yang bersinggungan dengan pipa transmisi air baku kerap berdampak.
"Namanya proyek. Kami sudah komunikasi terus. Memang ada titik-titik rawan. Namanya proyek itu tentu tidak ada unsur kesengajaan, tapi kami minta pelaksana untuk melaksanakan pekerjaan dengan penuh kehati-hatian. Karena lokasi pipa air bersinggungan dengan pembangunan jalur double track," tukasnya.