SuaraBogor.id - Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan menyebut, banyak wisatawan dari Jabodetabek yang datang ke kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat hanya untuk ngopi saja, melainkan liburan perjalanan.
Informasi yang didapat kata dia, banyak wisatawan setelah ngopi atau istirahat, mereka langsung melanjutkan perjalanan kembali. Tentunya, hal itu menyebabkan perputaran ekonomi usaha-usaha di Jalur Puncak Bogor kurang stabil dengan kondisi yang selalu macet parah pada akhir pekan.
"Karena hanya lewat, ekonomi jadi tidak berjalan dengan baik," kata Iwan dalam talkshow virtual yang digelar Suara.com, Jumat (8/10/2021).
Pernyataan Iwan merupakan keluhan masyarakat saat membahas alternatif kebijakan pengurai kemacetan, yang biasa terjadi di Puncak Bogor setiap akhir pekan.
Baca Juga:Setahun Disetop, Bali Kembali Gelar Upacara Ngaben Besar-besaran
Iwan Setiawan yang juga merupakan politisi Gerindra ini menyebut, ada 3 alternatif kebijakan yang sedang digodok pihaknya. Ketiga alternatif tersebut yaitu One Way, ganjil genap (gage) kendaraan dan 4 in 1 atau kewajiban minimal 4 orang dalam tiap kendaraan.
"Jadi masyarakat banyak yang menolak One Way karena wisatawan itu hanya lewat saja. Baik saat naik, ataupun turun," paparnya.
Menurut Iwan, masyarakat lebih suka kebijakan ganjil-genap. Sebab wisatawan lebih banyak yang melintas dan mampir ke tempat usaha mereka.
Namun, Dia menilai, kebijakan pengurai kemacetan tidak bisa hanya satu pilihan. Misalnya ganjil genap saja, 4 in 1 saja atau One Way saja.
"Kalau cuma 1 cara, bisa-bisa lalin di Puncak ngunci. Pernah kejadian macet sampai 12 jam," tukas Iwan.
Baca Juga:Akhir Pekan Puncak Bogor Selalu Macet, Wabup: Kendaraan Roda Dua Sulit Dikendalikan
Dia menilai, opsi terbaik adalah menerapkan kebijakan ganjil genap sekaligus One Way secara situasional.
Situasional, jelas Iwan, khusus untuk kondisi macet parah yang sangat sulit diurai. "Misalnya, One Way diberlakukan Sabtu atau Minggu sore saja," usulnya.
Iwan mengakui bahwa mengurai kemacetan di Puncak setiap akhir pekan merupakan sebuah pekerjaan berat.
Di satu sisi, kata Dia, pemerintah ingin mengurai macet dan kerumunannya. Di sisi lain, masyarakat juga ingin berwisata setelah bekerja satu minggu.
Karena itu, Pemkab Bogor berniat menyusun kebijakan pengurai macet yang paling efektif.
Sambil menyiapkan kebijakan, lanjut Iwan, Pemkab memperbaiki jalur-jalur alternatif bagi wisatawan agar lalu lintas kendaraan tidak terpusat di jalan nasional.
"Kami juga minta kepada kepolisian untuk bersabar, humanis tetap diterapkan agar wisatawan ini tidak kecewa," pungkasnya.
Kontributor : Immawan Zulkarnain