Taman Safari Bogor, dari Rekreasi Hingga Konservasi Hewan Langka

Pada perkembangannya, Taman Safari Indonesia tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tapi juga tempat konservasi hewan terbesar di Indonesia.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 12 Oktober 2021 | 13:37 WIB
Taman Safari Bogor, dari Rekreasi Hingga Konservasi Hewan Langka
Sepasang panda yang berasal dari Cina ini, sekarang bisa Anda lihat langsung secara dekat di Istana Panda, Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, mulai akhir November 2017. (Suara.com/Dinda Rachmawati)

SuaraBogor.id - Taman Safari Bogor adalah salah satu tempat wisata yang terkenal di Indonesia. Ini adalah taman wisata pertama di Indonesia yang mengusung konsep alam terbuka, di mana kita bisa merasakan sesnsasi berada lebih dekat dengan beragam hewan liar, seperti harimau, singa, badak dan beruang.

Bagi yang ingin menjajal adrenalin, di sini pengunjung juga bisa berinteraksi langsung dengan satwa tersebut, seperti menyentuhnya atau memberi makan. Namun hal itu dilakukan dengan cara dan prosedur keamanan yang ketat, agar tidak membahayakan si pengunjung maupun hewan tersebut.

Pada perkembangannya, Taman Safari Indonesia tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tapi juga tempat konservasi hewan terbesar di Indonesia.

Taman Safari Indonesia. (Instagram/@mauliyahmansoer)
Taman Safari Indonesia. (Instagram/@mauliyahmansoer)

Sejarah Taman Safari Indonesia

Baca Juga:Pengaruhi Masa Kunjungan Wisatawan, PHRI DIY Minta Satu Destinasi Wisata Pantai Dibuka

Taman Safari Indonesia di Cisarua, Bogor Jawa Barat, dibangun pada 1980. Namun cikal bakal taman ini sudah ada sejak 1979. Laman phinemo.com menulis, sebelum menjadi kebun binatang yang besar, Taman Safari Indonesia adalah sebuah penginapan sederhana yang bernama Sari Asih.

Penginapan ini dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektare di daerah Cisarua Bogor, tak jauh dari jalan masuk menuju Taman Safari Indonesia saat ini.

Uniknya, di penginapan ini terdapat sebuah kebun binatang mini, dengan beragam hewan, yang memikat hati para pengunjungnya. Pada 1987, penginapan Sari Asih berubah menjadi hotel Royal Safari Garden.

Panda Taman Safari Indonesia, Cai Tao mendapat penghargaan panda terfavorit di dunia dari Giant Panda Global Award (GPGA) di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/7/2018). [Suara.com/Rambiga]
Panda Taman Safari Indonesia, Cai Tao mendapat penghargaan panda terfavorit di dunia dari Giant Panda Global Award (GPGA) di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/7/2018). [Suara.com/Rambiga]

Pada 1980 pembangunan Taman Safari Indonesia dimulai di Desa Cibeureum, Kecamatan CIsarua, Kabupaten Bogor, atau lebih dikenal dengan Kawasan puncak. Taman ini dibangun di atas lahan seluas 50 hektare, yang merupakan bekas kebun teh yang sudah tidak produktif.

Baerdasarkan informasi dari laman Wikipedia.org, Taman Safari Indonesia juga berfungsi sebagai Kawasan penyangga Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, di ketinggian 900-1800 meter di atas permukaan laut.

Baca Juga:Tinjau PTM Terbatas, Bima Arya Tertawa Ada Siswa Yang Sedang Tidur

Seiring berjalannya waktu, Taman Safari Indonesia terus berkembang. Luas lahannya pun bertambah hingga hampir 170 hektare. Laman phinemo.com menulis, pada 1982 taman ini juga difungsikan sebagai pusat pelatihan gajah. Salah satu tujuannya adalah untuk mengurangi konflik antara manusia dengan gajah.

Sepasang panda yang berasal dari Cina ini, sekarang bisa Anda lihat langsung secara dekat di Istana Panda, Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, mulai akhir November 2017. (Suara.com/Dinda Rachmawati)
Sepasang panda yang berasal dari Cina ini, sekarang bisa Anda lihat langsung secara dekat di Istana Panda, Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, mulai akhir November 2017. (Suara.com/Dinda Rachmawati)

Empat tahun kemudian, Taman Safari Indonesia ditetapkan sebagai taman konservasi hewan liar. Keberadaan Taman Safari pun juga bertujuan untuk melestarikan satwa yang ada di Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. DI sana tercatat ada lebih dari 2.000 hewan dan 300 spesies yang berbeda.

Sejumlah Pengakuan Untuk Taman Safari Indonesia

Saat ini koleksi satwa di Taman Safari Indonesia mencapai 2.500 buah. Laman duaistanto,com menulis, diantara ribuan koleksi tersebut, terdapat sejumlah satwa langka, seperti Harimau Benggala, Orang Utan, Gajah, Anoa dan Komodo. Keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan dan pengakuan pemerintah pada Taman Safari Indonesia.

Pada 1990, Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi, Soesilo Soedarman menetapkan Taman Safari Indonesia sebagai Objek Wisata Nasional. Di saat yang sama, Menteri Kehutanan saat itu, Hasyrul Harahap juga meresmikan Taman Safari Indonesia menjadi Pusat Penangkaran Satwa Langka di Indonesia.

Selain itu, dukungan terhadap Taman Safari Indonesia juga dating dari sejumlah pihak, dalam bentuk penghargaan. Wikipedia.org mencatat, sedikitnya ada lima penghargaan yang pernah diberikan kepada Taman Safari Indonesia, yaitu:

Perkembangan Taman Safari Indonesia

Kini Taman Safari Indonesia tidak hanya ada di di Cisarua, Kabupaten Bogor saja. TIngginya animo masyarakat membuat pengelola taman wisata dan konservasi ini melebarkan sayap ke dua daerah lainnya.

Laman duaistanto.com menulis, pada 1997 Taman Safari Indonesia dibuka di lerang gunung Arjuno, Prigen, Jawa Timur. Taman Safari kedua ini dibangun di atas lahan seluas 350 hektare, dan menjadi taman konservasi hewan terbesar di Indonesia. Taman Safari ini sekaligus memegang peranan penting dalam pelestaran speseies Banteng Jawa yang hampir punah.

Satu decade kemudian, pengelola Taman Safari Kembali membuka taman ke tiga di Gianyar. Bali.

Taman ini juga disebut Bali Safari & Marine Park. Provinsi Bali dipilih sebagai lokasi tak lain untuk menarik pengunjung dari kelas Internasional. Karena itu, pengelola Bali Safari & Marine Park menawarkan beragam fasilitas internasional, seperti Safari Journey, Safari Night, Seni Budaya Bali Agung Show.

Kontributor : Rio Rizalino

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini