SuaraBogor.id - Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Depok, Jawa Barat dirancang sebagai kampus masa depan bagi kajian dan penelitian peradaban Islam.
Tidak hanya dalam aspek akademik, peradaban Islam rupanya diwujudkan juga dalam rancang bangun perguruan tinggi yang beralamat di Jalan Raya Bogor, Kelurahan Cisalak, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok.
Hal ini terlihat, salah satunya, dari 17 lampu yang terpasang di langit-langit masjid kampus.
Menurut Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti, jumlah lampu tersebut diambil dari jumlah rakaat salat wajib 5 waktu yang dilakukan umat muslim.
Baca Juga:Kementerian PUPR Revitalisasi Bangunan Cagar Budaya Rumah Cimanggis di Depok
“Ini arsiteknya Pak Munichy yang ditugaskan oleh Pak Menteri dan Wakil Presiden (Wapres). Yang kemarin juga diminta merenovasi Masjid Istiqlal,” beber Diana saat mengunjungi Masjid Kampus UIII, Depok, Sabtu (4/12/2021).
Masjid kampus jadi salah satu dari 3 bangunan yang didesain sebagai pilar UIII. Kedua pilar lainnya adalah gedung perpustakaan dan rektorat.
Karena posisinya yang vital, desain masjid memang dibuat megah dan unik. Bahkan, Diana menyebut, Menteri dan Wapres sampai memberi instruksi khusus tentang bentuk bangunan masjid.
“Selain lampunya 17, bentuknya segitiga,” jelasnya.
Diana tidak menyebut jumlah pasti anggaran yang digunakan untuk membangun masjid.
Baca Juga:Melihat Pembangunan Kampus UIII dan Rehabilitasi Rumah Cimanggis
Yang pasti, kata Dia, anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan masjid dan perpustakaan mencapai Rp 279 Miliar.
“Konsep bangunannya beda dengan perguruan tinggi negeri yang lain, karena kan yang kuliah di sini bukan hanya dari dalam negeri saja, tapi dari luar negeri juga,” tandasnya.
Berdasarkan pantuan SuaraBogor.id, Masjid Kampus UIII memang terkesan megah.
Bangunannya terlihat seperti segitiga siku-siku bila dilihat dari gedung rektorat, dengan sebuah menara menjulang di sisi sudut lancipnya.
Di tembok masjid tertulis banyak kalimat “Rahmatan Lil Alamiin”.
Bagian dalam masjid tidak kalah megah. Area salat terasa megah tanpa banyak pilar-pilar, dengan lantai keramik dan dinding kaca. Sekilas, sisi dalam masjid terasa bernuansa Turki.
Garis shaf jemaah pun terbuat dari bahan tembus pandang yang dipasangi lampu di bawahnya, sehingga baris-baris shaf terlihat terang.
Di sekitar mimbar imam, dibuatkan kolam berisi air mengalir. Lalu tepat di atas mimbar tercetak lafaz Allah SWT dalam huruf Arab.
Kontributor : Immawan Zulkarnain