SuaraBogor.id - Hujan yang mengguyur wilayah Puncak Bogor, Jawa Barat menyebabkan tinggi muka air (TMA) Ciliwung di Bendungan Katulampa siaga 4 pada malam ini, Rabu (8/12/2021) pukul 22.00 WIB.
Informasi itu disampaikan Petugas Bendung Katulampa, Yuki. Dia menyampaikan untuk kondisi TMA sekarang terpantau 70 cm atau siaga 4 dengan kondisi cuaca gerimis halus di wilayah Kota Bogor..
"Kami terus berkomunikasi dengan bendung yang ada di ciawi (hulu) agar bisa tau sampai di Bendung Katulampa tinggi muka airnya berapa," katanya kepada wartawan.
Lanjutnya, dari arah puncak banyak anak kali, yang jumlahnya kurang lebih ada 13 menuju kali Ciliwung. Kemudian, ada 6 orang petugas yang standby 24 jam di Bendung Katulampa.
Baca Juga:Tim Vaksin Hunter Dikerahkan Satgas Covid-19, Tugasnya Cari Warga Yang Belum Divaksin
“Untuk petugas yang memantau bendung Katulampa dari pukul 08.00 pagi sampai 08.00 pagi lagi, lalu bergantian,” ucapnya.
Dengan curah hujan yang masih tinggi di Kota Bogor pasti akan berpotensi banjir di wilayah sepanjang kali Ciliwung.
“Langganan banjir di wilayah Bogor ada di Kampung Bebek, tepatnya di Kedung Halang. Hal itu dikarenakan air kali Ciliwung yang meluap,” katanya.
Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) prediksikan puncak musim hujan akan terjadi pada awal tahun yakni di Januari hingga Februari 2022.
Baca Juga:Curah Hujan Tinggi, DPUPKP Jogja Benahi SAH di Titik Rawan Banjir
BMKG sendiri mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada mengantisipasi bencana hidrometeorologis di wilayah Bogor, Jawa Barat.
Kepala Stasiun BMKG Citeko, Fatuhri Syabani menjelaskan tingginya curah hujan di wilayah Indonesia terutama diwilayah Bogor dipengaruhi fenomona La Nina.
"Memang secara umum wilayah Indonesia di akhir tahun ini curah hujannya memang diprediksi di atas normal" kata Fathuri. Rabu (8/12/2021)
"Fenomena La Nina berdasarkan prediksi dari BMKG Pusat diprakirakan masih akan berlangsung hingga Februari 2022 sehingga masyarakat masih harus waspada paling tidak hingga periode tersebut," jelasnya.
Pada awal Desember ini juga peluang curah cukup tinggi, dengan intensitas hujan sepanjang hari dikarenakan ada beberapa fenomena dinamika atmosfer disekitar Indonesia, seperti adanya pusat tekanan rendah (siklon) dan ada fenomena atmosfer berupa seruakan dingin dari benua Asia.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang alan terus berlangsung hingga akhir Februari 2022 nanti.