SuaraBogor.id - Hujan adalah titik air yang berjatuhan dari udara karena proses pendinginan. Pengertian lain dari hujan yakni yang datang dan banyak. Pengertian lain yakni hujan diketahui sebagai presipitasi berwujud cairan.
Pada umumnya hujan diketahui sebagai turunnya air dari awan karena proses siklus air. Hujan memerlukan keberadaan atmosfer agar menemui suhu di atas titik leleh es dekat dan sebelah atas permukaan bumi.
Hujan merupakan proses kondensasi uap air yang kemudian jatuh ke bumi. Menurut Badan Meteorolgi, Klimatologi, dan Geofisika, hujan merupakan bentuk presipitasi atau endapan dari cairan atau zat padat.
Hal itu berasal dari kondensasi yang jatuh dari awan menuju permukaan bumi.
Baca Juga:Hari Ini Wilayah Jatim Berpotensi Diguyur Hujan Lebat Disertai Angin Kencang dan Petir
Seluruh makhluk hidup membutuhkan air yang salah satunya bersumber dari hujan. Hujan menjadi sumber air penting apabila sumber air di daratan mengering.
Sumber air di daratan yakni dapat berupa sungai, danau, rawa, dan lain sebagainya. Selain itu, hujan juga memiliki banyak manfaat seperti mengairi lahan pertanian, industri, pembangkit listrik dan lain sebagainya.
Sebagai umat muslim, Allah SWT menganjurkan umat-Nya untuk berdoa saat turun hujan.
Setidaknya, umat muslim dianjurkan untuk beristighfar dan bertasbih kepada Allah SWT untuk memohon perlindungan dan keberkahan dariNya. Oleh karena itu, berikut lafal dan terjemahan doa turun hujan:
Allahumma shoyyiban nafi’an
Baca Juga:BMKG: Bogor, Bekasi, Depok, Sukabumi akan Diguyur Hujan Lebat Rabu 22 Desember
Artinya: Ya Allah turunkanlah kepada kami hujan yang bermanfaat
Turunnya hujan juga menjadi waktu yang mustajab untuk berdoa. Sahl bin Sa’d menjelaskan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Dua doa yang tidak akan ditolak: doa ketika azan dan doa ketika ketika hujan turun.” (HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi; Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan; lihat Shahihul Jami’).
Adapun doa turun hujan yang lebat, Nabi Muhammad SAW pernah meminta diturunkan hujan. Kemudian ia memohon kepada Allah SWT agar cuaca kembali cerah, beliau pun berdoa:
Allahumma haawalaina wa laa ’alaina. Allahumma ’alal aakami wal jibaali, wazh zhiraabi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari
Artinya: Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan
Selanjutnya, setelah hujan turun, adapun doa setelah turun hujan. Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Pada pagi hari, di antara hamba-Ku ada yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir. Barang siapa yang mengatakan:
muthirna bi fadhlillahi wa rahmatih
Artinya: kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah
Maka dialah yang beriman kepada-Ku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan ‘muthirna binnau kadza wa kadza’ (kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini) maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman kepada bintang-bintang.’” (HR. Bukhari, no. 846; Muslim, no. 71).
Demikianlah doa turun hujan dan doa setelah turun hujan serta doa apabila hujan turun dengan lebat beserta hakikat dan keutamaannya.
Umat muslim dianjurkan membaca doa-doa tersebut pada saat-saat yang telah ditentukan.
Hujan turun semata-mata karena Allah SWT, jadi umat muslim harus berdoa agar hujan yang diturunkan memberi berkah dan manfaat.
Memanjatkan rasa syukur kepada Allah saat hujan turun menjadi suatu kebaikan dan bentuk kepasrahan diri kepada Allah atas segala yang terjadi di bumi.
Doa menjadi bentuk permohonan umat muslim kepada Allah agar diberikan hujan yang membawa kebaikan bagi semua makhluk-Nya.
Selain itu, doa yang dipanjatkan dapat berupa agar hujan yang turun tidak menyebabkan bencana alam seperti longsr, banjir, dan sebagainya.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma