Miris! Warga Terpaksa Gunakan Ban Bekas Untuk Menyeberang Sungai Akibat Jembatan Terputus

Dua jembatan yang roboh tersebut yaitu, Jembatan Kampung datar Bolang dan Cisarakan

Andi Ahmad S
Selasa, 28 Desember 2021 | 19:52 WIB
Miris! Warga Terpaksa Gunakan Ban Bekas Untuk Menyeberang Sungai Akibat Jembatan Terputus
Seorang warga yang tengah melintasi sungai dengan menggunakan ban bekas [Istimewa]

SuaraBogor.id - Sejumlah warga didua desa Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terpaksa menyebrang sungai dengan ban bekas bagian dalam, karena dua jembatan yang biasanya digunakan ambruk.

Diketahui, dua jembatan yang roboh tersebut yaitu, Jembatan Kampung datar Bolang dan Cisarakan menghubungkan akses jalan antar Desa Gelar Pawitan, Neglasari, Cibuluh, Cimaragang serta Desa Karangwangi.

Kepala Desa Gelar Pawitan, Heri Kuswanto mengatakan, saat ini sejumlah warga terpaksa harus menyeberangi sungai dengan menggunakan ban bekas untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

"Kedua jembatan memang menjadi satu-satunya akses bagi warga untuk beraktivitas dalam setiap harinya, seperti menjual hasil bumi, dan bertani serta lainnya," ucapnya saat dihubungi, Selasa (28/12/2021).

Baca Juga:Viral Marinir Bangun Jembatan dari Pohon Kelapa, Publik: The Real Oknum

Selain itu, kata dia, sejumlah anak-anak yang hendak berangkat ke sekolah pun terpaksa harus menggunakan ban bekas untuk melintasi sungai, karena tidak ada akses lain.

"Totalnya ada 14 ke-RT dari dua desa yaitu Neglasari dan Gelar Pawitan. Warga Neglasari yang punya lahan di Gelar Pawitan terpaksa lewat sungai pake ban dalam mobil," ujarnya, Selasa (28/12/21).

Sementata itu, Kepala Desa Neglasari, Suparman mengatakan, saat ini sejumlah warga mulai kesulitan untuk membeli kebutuhan bahan pokok, karena stok dibeberapa warung penyedia pangan sudah mulai kosong.

"Semenjak kedua jembatan itu putus, warga kesulitan untuk belanja kebutuhan bahan pokok. Dan Banyak warung yang kosong akibat tidak bisa belanja," kata dia.

Ia berharap, Pemkab Cianjur untuk segera memperbaiki kedua jembatan yang putus tersebut, karena itu merupakan akses satu-satunya warga, dan bisa membahayakan warga.

Baca Juga:Ingat Warga Palembang, Jembatan Ampera Ditutup Pukul 19.00 pada Malam Tahun Baru

"Kita khawatir bila tiba-tiba sungai meluap bisa membahayakan, sebelumnya juga sudah dilakukan imbauan agar tidak memaksakan melintasi sungai dengan ban bekas, namun warga terus memaksanya," kata dia.

Sebelumnya, Dua jembatan penghubung antar desa di Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, roboh setelah aliran Sungai Cimaragang meluap. Akibatnya, ribuan warga di Desa Gelar Pawitan terisolir.

Sungai tersebut meluap akibat hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (23/12/2021) sore. Tidak ada korban jiwa dan luka dalam kejadian tersebut.

Kontributor : Fauzi Noviandi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini