Menurutnya, secara filosofi tugu tersebut menggambarkan cita-cita luhur Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor yang dikemas dalam program prioritas bernama Pancakarsa.
Pancakarsa merupakan lima tekad Bupati Bogor Ade Yasin dalam menjalankan masa pengabdiannya pada 2018-2023, yaitu Karsa Bogor Cerdas, Karsa Bogor Sehat, Karsa Bogor Maju, Karsa Bogor Membangun, dan Karsa Bogor Berkeadaban.
Ia meyakini bahwa tugu yang dibangun di Simpang Sirkuit Sentul itu memiliki fungsi ganda, yakni mempercantik wajah ibu kota dan memecah kemacetan lalu lintas di sekelilingnya.
"Setelah adanya tugu ini, yang pertama untuk mengurangi kemacetan. Jadi, kita juga sudah membebaskan tanah di sekitarnya, sistemnya itu flow ya jalannya memutar mengikuti arah jarum jam, sehingga kita harapkan tidak ada lagi kemacetan yang signifikan," kata Ade Yasin.
Baca Juga:Ketua DPRD Sebut TNI-Polri Berperan Penting Untuk Menjaga Kondusifitas Bogor
Pembangunan Tugu Pancakarsa merupakan bagian dari program mempercantik wajah ibu kota atau City Beautification Project di Kawasan Cibinong Raya. Ada pula pembangunan pedestrian, peningkatan kualitas jalan, hingga pengadaan tempat sampah.
Program yang menghabiskan anggaran senilai Rp356,5 miliar itu pekerjaannya tersebar di empat perangkat daerah, yaitu Rp328 miliar pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Rp21 miliar pada Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Rp437 juta pada Dinas Lingkungan Hidup, dan Rp7,3 miliar pada Dinas Perhubungan.