Respon Mengejutkan dari Pendeta Gilbert Lumoindong Soal Cuitan Ferdinand Hutahaean

Ferdinand sempat trending topic di Twitter pada Rabu (5/1/2022).

Andi Ahmad S
Kamis, 06 Januari 2022 | 08:15 WIB
Respon Mengejutkan dari Pendeta Gilbert Lumoindong Soal Cuitan Ferdinand Hutahaean
Pendeta Gilbert Lumoindong (youtube pribadi)

SuaraBogor.id - Mantan politisi Partai Demokrat Ferdinan Hutahaean masih menjadi buah bibir publik, soal cuitan “Allahmu ternyata lemah”.

Bahkan, Ferdinand sempat trending topic di Twitter pada Rabu (5/1/2022).

Nampaknya, hal itu menjadi banyak perhatian, salah satunya dari Pendeta Gilbert Lumoindong.

Dia menegaskan bahwa cuitan Ferdinand Hutahaean itu tidak mewakili umat kristiani.

Baca Juga:Bacaan Surat Al Fatihah Ayat 1-6, Lengkap dengan Artinya

Ia juga mewakili umat kristiani untuk meminta maaf kepada seluruh elemen masyarakat yang merasa tersinggung dengan cuitan Ferdinand Hutahaean.

Sebagai satu umat, Pendeta Gilbert tidak ingin ada kegaduhan yang dipicu oleh kata-kata yang bernada menghina agama lain.

“Mudah-mudahan yang merasa tersakiti dengan cuitan rekan saya Abang Ferdinand, kiranya saya meminta maaf, tak perlu diperpanjang lagi. Karena itu yang pasti bukan suara dari umat Kristiani,” katanya mengutip dari Terkini -jaringan Suara.com, Kamis (6/1/2022).

Pendeta Gilbert menjelaskan bahwa sebenarnya, pernyataan Ferdinand soal “Allahku luar biasa” atau Allah Maha Kuasa merupakan kalimat yang wajar.

Namun, menurutnya, hal itu menjadi masalah jika kalimat tentang Allah itu dibandingkan dengan agama lain, apalagi di media sosial.

Baca Juga:Mari Kita Beragama Tanpa Mencela

Pendeta Gilbert menyampaikan bahwa kalimat “Allah tuhan yang luar biasa” biasanya disampaikan di Gereja.

“Karena di Al-Kitab kami ada tulisan, orang benar akan hidup oleh iman. Itulah iman kami. Saya pikir iman dari setiap agama juga percaya bahwa Allah luar biasa, Allah Maha Kuasa, Allah Maha Segalanya,” jelasnya.

Sebagai catatan, Ferdinand Hutahaean sendiri sudah menghapus cuitannya dan menyampaikan klarifikadi serta meminta maaf.

Ia juga menjelaskan bahwa apa yang ia utarakan bukanlah bertujuan untuk membandingkan dengan agama tertentu.

Ferdinand Hutahaean mengklaim bahwa apa yang ia utarakan adalah ekspresi dari dialog imajinernya karena sedang menghadapi beban hidup yang berat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini