Serangan pintar foreign. Dody menjelaskan bahwa serangan tersebut datang dari sesuatu yang asing bagi anak bangsa namun ternyata memaparkan radikalisme.
Ada pula serangan pintar fate (kepercayaan) sebagai pemicu kemunculan kelompok yang berlebihan meyakini kepercayaannya namun dalam pemahaman yang menyimpang.
"Serangan ini muncul karena Indonesia merupakan bangsa dengan agama yang beragam," ujar Dody.
Serangan pintar yang terakhir adalah fail, yaitu serangan ketika seseorang melakukan kesalahan berlebihan dan memicu dirinya terpapar radikalisme.
Baca Juga:BNPT Sebut Garut Punya Potensi Radikalisme Tinggi
"Dengan pemahaman serangan pintar 10-F ini, kita punya wawasan baru bahwa radikalisme bukan hanya soal pikiran dan filosofi, melainkan juga persoalan makanan sampai kesalahan elementer," pungkasnya.