SuaraBogor.id - Nama anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Arteria Dahlan saat ini menjadi sorotan publik, usai kritik kejati menggunakan Bahasa Sunda saat rapat.
Desakan demi desakan kepada Arteria Dahlan untuk minta maaf terus muncul, mulai dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Anggota DPR RI Dedi Mulyadi hingga Lord Rangga.
Namun, kini permasalahan itu dinilai sudah selesai usai Arteria Dahlan meminta maaf kepada masyarakat Jawa Barat atau warga Sunda.
Bukan hanya sekali saja, ucapan Arteria Dahlan sering menjadi sorotan Publik. Bahkan, menjadi santapan para netizen di Indonesia.
Baca Juga:Profil Arteria Dahlan, Perantau Minang yang Bikin Murka Warga Sunda dan Pernah Disebut Cucu PKI
Berikut deretan kontroversi Arteria Dahlan yang dirangkum Suarabogor.id.
1. Arteria Dahlan kritik Jaksa menggunakan Bahasa Sunda saat rapat.
Arteria Dahlan yang mengkritik Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang menggunakan bahasa Sunda dalam sebuah rapat mendapatkan sorotan publik.
Bahkan politikus partai besutan Megawati itu meminta Jaksa Agung pecat Kejati yang menggunakan Bahasa Sunda.
Menanggapi Ridwan Kamil meminta, kepada Arteria Dahlan untuk meminta maaf kepada masyarakat Sunda di Nusantara.
Baca Juga:Kantor DPC PDI Perjuangan Solo Jadi Satu-satunya yang Tak Dikunjungi Puan Maharani, Ada Apa?
2. Cekcok dengan penumpang pesawat Akhir November.
Arteria dan ibundanya, Wasniar Wahab, terlibat cekcok dengan seorang perempuan yang mengaku anak jenderal bintang tiga bernama Rindu Anggiat Pasaribu.
Percekcokan itu bermula ketika pesawat yang ditumpangi Arteria, Wasniar, dan Anggiat mendarat di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Minggu (21/11/2021).
3. Soal Lima Mobil Dinas milik Arteria Dahlan pelat nomor polisi sama.
Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI merespons ihwal lima mobil milik Arteria Dahlan yang terpasang dengan pelat nomor polisi sama, yakni 4196-07.
Diketahui kelima mobil milik Arteria Dahlan yang berpelat sama itu terparkir berjejer di parkiran basement Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan.
Menanggpi itu, Wakil Ketua MKD DPR Habiburokhman hanya merujuk pernyataan Polri bahwa pelat tersebut memang atas nama Arteria.
"Soal pelat nomor itu kan sudah disampaikan oleh Polri memang atas nama Pak Terry (Arteria). Mungkin itu didapat saat periode lalu, sebelum 2019 saya juga gak paham," kata Habiburokhman kepada wartawan, Kamis (20/1/2022).