SuaraBogor.id - Menteri Pertahanan (Menhan ) Prabowo Subianto mengungkapkan ancaman militer masih berpotensi muncul dan membahayakan kedaulatan negara. Hal tersebut disampaikan Prabowo Subianto saat memimpin rapat tentang potensi ancaman pertahanan dan strategi pertahanan negara di Jakarta.
Dalam rapat, Menhan Prabowo menyebutkan bahwa dari skala geografis negara Indonesia terletak di indopasifik yang memiliki letak strategis yang sangat dinamis.
Di mana Indo Pasifik ini adalah kawasan yang mempertemukan kekuatan besar dunia Yakni AS, Jepang, Rusia dan The New super power Tiongkok. Indopasifik diposisikan sebagai hak dari interaksi negara-negara tersebut yang berada di kawasan baik secara bilateral maupun multilateral.
Selain itu, kata Menhan Prabowo perkembangan lingkungan strategis baik regional maupun nasional sangat dinamis dan kompleks. Sehingga memunculkan berbagai ancaman baik militer, nonmiliter maupun hibrida yang diprediksi masih akan mengancam kepentingan nasional kita di masa mendatang.
Baca Juga:Alasan Ubah Logo Kemhan, Prabowo Subianto Butuh Penyegaran
Terkait hal tersebut pula, ancaman militer bisa berbentuk ancaman kekuatan militer asing, atau kekuatan bersenjata dari dalam negeri seperti konflik terbuka, perang konvensional, pelanggaran wilayah perbatasan darat laut maupun udara, separatisme, dan lainnya.
Oleh karena itu, Menhan Prabowo mengatakan bahwa negara harus mampu menjadi solusi menghadapi ancaman.
“Kebijakan pertahanan negara harus mampu dan menjadi solusi dalam menghadapi ancaman yang mungkin ditimbulkan dari dinamika lingkungan strategis nasional, regional maupun global,” kata Prabowo.