SuaraBogor.id - Kasus Covid-19 di Kota Bogor terus naik. Berdasarkan data laman covid19.kotabogor.go.id per 11 Februari 2022, terjadi penambahan 621 kasus.
Terkait ini, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengakui bahwa kasus Covid-19 di wilayahnya terus meningkat.
Mengacu pada prediksi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kata Bima, di awal atau pertengahan Maret, kasus Covid-19 di Kota Bogor akan melandai.
"Prediksinya akhir Februari, awal Maret, atau paling lambat pertengahan Maret. Itu kalau tidak ada varian baru dan itu kalau vaksin dan booster lancar semua. Jadi kita bersiap masih agak panjang sebulan ke depan," kata Bima Arya, dikutip dari Bogordaily.net—jejaring Suara.com—Sabtu (12/2/2022).
Baca Juga:Polres Bogor Tangkap Provokator dan Penyebar Hoax yang Nyaris Picu Bentrokan Warga 2 Desa
Wali Kota Bogor pun mengimbau warga mengurangi mobilitas. Pihaknya juga menyiapkan tempat tidur untuk isolasi pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit.
Selain itu, Pemkot Bogor juga terus mempercepat pemberian vaksinasi Covid-19 kepada warga.
Bima Arya menjelaskan, berdasarkan data yang diterimanya, kondisi pasien Covid-19 yang memburuk didominasi oleh pasien yang belum disuntik vaksin dosis lengkap, memiliki penyakit bawaan atau komorbid, serta masyarakat lanjut usia (lansia).
"Karena itu kita sosialisasikan warga yang baru mau vaksin (dosis) kedua, berarti belum lengkap. Saya juga sarankan dua pekan ke depan mengurangi mobilitas, di rumah aja. Karena rawan sekali," tuturnya.
Ia menegaskan, Pemkot Bogor tidak akan melakukan langkah-langkah pengetatan seperti pada Juli 2020 lalu saat kasus Covid-19 varian Delta meroket.
Baca Juga:Dinkes Kota Bogor: Pasien Covid-19 di ICU Sebagian Besar Belum Divaksin
Diharapkan dengan keputusan ini ekonomi tidak terganggu. Dengan catatan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 terus dilakukan.
"Kalau sudah full vaksin, apalagi sudah booster, pakai masker, jangan takut beraktivitas seperti biasa," pungkas Wali Kota Bogor.