SuaraBogor.id - Baru-baru ini video tarian bugil siswi SMP beredar dan viral di media sosial menjadi sorotan publik. Salah satu pihak yang menyoroti video tarian bugil siswi SMP yakni Komisioner Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bogor, Asep Saepudin.
Asep mendesak aparat penegak hukum (APH) mengusut tuntas soal video syur yang melibatkan gadis di bawah umur itu. Menurutnya, jika dilihat dari video viral yang beredar, terdapat berbagai kemungkinan hingga video tersebut ramai di dunia maya khusunya kabupaten bogor.
“Bisa jadi si gadis berinisial DA dalam video tersebut merekam aksi menari dengan kondisi bugilnya atas dasar bujukan si pengedar video tersebut dengan diiming-imingi uang. Karena kepolosannya itu maka diturutilah permintaan si pelaku pengedar video ini. Sehingga si gadis dalam video bisa dikategorikan korban, apalagi yang bersangkutan kuat dugaan masih di bawah umur,” ujar Asep, Jumat, 1 April 2022.
Selain itu, lanjut Asep, perlu ditelusuri juga apakah ada unsur paksaan berupa ancaman yang kemudian membuat DA terpaksa melakukannya.
Baca Juga:Aturan Ramadhan di Bogor, Sahur on The Road Dilarang
“Atau kemungkinan ketiga, jangan-jangan memang si gadis ini sudah terbiasa dengan hal tersebut, sehingga ketagihan untuk melakukannya, karena bisa menghasilkan uang,” jelasnya.
Jika kemungkinan ketiga terjadi, lanjut Asep, permasalahan video ini menjadi suatu hal yang amat genting dan berbahaya.
“Kami berharap dan mendorong pihak berwenang untuk segera mengusut kasus ini sampai tuntas, baik motif si gadis dalam video tersebut, maupun si penyebar videonya,” harapnya.
Asep menambahkan, duduk perkaranya bisa jelas dan bisa mengambil langkah selanjutnya untuk kesehatan mental dan psikis anak bangsa.
“Tentu ini menjadi keprihatinan kita bersama. Sangat miris, seorang gadis belia sudah berani mempertontonkan tubuhnya tanpa rasa malu,” lanjutnya.
Baca Juga:Tegas! Wali Kota Larang Warga Sahur on The Road selama Ramadhan
Dalam kesempatan itu, KPAD Kabupaten Bogor juga mengimbau masyarakat, terutama pendidik dan orang tua agar selalu waspada dan saling mengingatkan untuk mengawasi putra-putrinya.
“Adapun langkah awal yang bisa diambil dengan memastikan apakah anaknya berada di rumah atau di luar pada jam-jam tertentu yang selayaknya anak usia tersebut. Jangan biarkan anak berkeliaran main yang tidak jelas di mana waktu dan situasi lingkungan pergaulannya,” imbau Asep.
Ia juga mengingatkan orang tua perlu dan penting untuk melakukan pengecekan smartphone anaknya secara berkala.
“Hal ini dilakukan untuk menghindari konsumsi aplikasi yang tidak layak bagi anak. Ingat, semakin tumbuh usia anak, maka akan semakin besar peluang kenakalan jika lepas dari pengawasan dan bimbingan orangtua,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan diberitakan polisi kini masih menyelidiki beredarnya video viral tarian bugil siswi SMP di Bogor. Pemeran video syur berinisial D, siswi yang masih aktif di bangku SMP di Citeureup, Kabupaten Bogor diduga diancam akan disantet oleh pria yang ia kenal melalui aplikasi chat di media sosial jika tak mau menuruti kemauannya.
“Ancamannya berisi bila keinginan pacarnya tak dituruti maka kekasih onlinenya tersebut mengancam akan menyantet keluarganya,” ujar Kapolsek Citeureup, Kompol Eka Chandra Mulyana kepada wartawan, Jumat, 1 April 2022.
Selain itu menurut Eka, D sempat berpacaran dengan laki-laki berinisial AN hanya melalui WhatsApp sejak September hingga Oktober 2021.
“Pada Oktober D ini ingin menyudahi hubungan dengan pacarnya dengan cara tidak meresponnya lagi. Lagi-lagi korban mendapat ancaman bahwa video yang pernah ia kirim kepadanya akan diviralkan,” lanjut Eka.