Pengeroyokan Ade Armando Bisa Diantisipasi, Din Syamsuddin: Seharusnya Dicegah Kalau Hadir di Situ

"Kasus (pengeroyokan) Ade Armando seharusnya bisa diantisipasi. Dia figur yang kontroversial," kata Din Syamsuddin

Galih Prasetyo
Rabu, 13 April 2022 | 11:30 WIB
Pengeroyokan Ade Armando Bisa Diantisipasi, Din Syamsuddin: Seharusnya Dicegah Kalau Hadir di Situ
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Muhammad Sirajuddin Syamsuddin menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (25/9/2018) sore. [Suara.com/Dwi Bowo Rahardjo]

SuaraBogor.id - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin angkat bicara terkait kasus pengeroyokan terhadap Ade Armando di aksi demo 11 April lalu.

Menurut Din, kasus yang dialami Ade Armando itu justru membuat esensi demo jadi tenggelam. Ditegaskan oleh Din bahwa pengeroyokan Ade Armando harusnya bisa dicegah.

Dikatakan oleh Din Syamsuddin, Isu penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden, kenaikan harga BBM, kelangkaan minyak goreng, hingga mega proyek Ibu Kota Negara (IKN) yang disampaikan oleh mahasiswa jadi menguap.

"Apalagi nanti jika ada kejadian-kejadian seperti kemarin ya, esensi demonya menjadi tenggelam. Saya lihat berita hari ini kurang mengemukakan aspirasi mahasiswa. Tapi kasus (pengeroyokan) Ade Armando yang menghiasi headline di TV maupun di media-media sosial," kata Din mengutip dari Wartaekonomi--jaringan Suara.com, Rabu (13/4/2022).

Baca Juga:Kronologis Polisi Tangkap 2 Pengeroyok Ade Armando, Disergap di Jakarta dan Jonggol, Mereka Muhammad Bagja dan Ang Komar

Meski begitu, Din menyesalkan kejadian yang dialami oleh Ade Armando. Ia menegaskan bahwa aksi kekerasan tidak boleh terjadi pada siapapun.

"Saya penganut aliran nirkekerasan oleh siapapun. Baik kepada rakyat yang berdemonstrasi maupun oleh aparat keamanan,"

"Kasus (pengeroyokan) Ade Armando seharusnya bisa diantisipasi. Dia figur yang kontroversial. Pikirannya berseberangan dengan mahasiswa yang berdemo. Seharusnya dicegah kalau hadir di situ," kata Din.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak