SuaraBogor.id - Kemunculan fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Sudirman, Jakarta belakangan jadi sorotan nasional. Bahkan keberadaan ABG Citayam ini sempat jadi sorotan media internasional, dari Jepang.
Kehadiran para ABG ini dengan dandadan yang nyentrik itu tentu saja membuat publik bertanya-tanya, kira-kira di mana para ABG ini membeli baju dan pernak-pernik lainnya.
Mengutip dari Depoktoday--jaringan Suara.com, tampilan para ABG itu dapat dengan mudah dijumpai. Sebab, barang yang mereka kenakan rata-rata bukanlah brand mewah. Mereka membelinya dengan harga yang murah meriah di pasaran.
Salah satunya yang cukup terkenal di pinggiran Depok adalah Kampung Bulak Timur. Lokasinya berada di kawasan Citayam, atau sekitaran Cipayung.
Di tempat itu, banyak terdapat gerai pakaian dan perlengkapan fashion lainnya yang dibandrol dengan harga murah. Maklum saja, di sini biasanya barang yang di jual adalah sistem grosir dan bahkan menjadi salah satu langganan para pedagang Pasar Tanah Abang.
Barang yang dijajakan para pedagang di sana harganya relatif murah. Misalnya, untuk celana legging saja hanya dibandrol Rp 12 ribuan. Celana pendek dan kaos kisaran Rp 35 ribuan, serta celana jeans, sekira Rp 100 ribuan.
Kampung Bulak sendiri sudah ada sejak periode 1980-an. Menurut salah satu warga sekitar, usaha di tempat itu awalnya ada terdiri dari dua sampai tiga pedagang saja.
"Dulunya, sebagian besar warga sini bekerja di pabrik pakaian dan konveksi,” terang Mashabi, warga setempat.
“Di sini dulu awalnya hanya perkampungan penduduk biasa. Setelah 1998 itu, warga memanfaatkan rumah mereka jadi toko sekaligus tempat produksi,” tambahnya.
Baca Juga:Citayam Fashion Week, Ajang Kreatifitas yang Rawan Pergaulan Bebas