SuaraBogor.id - Publik dibuat geger dengan kasus seorang anak di Tasikmalaya yang meninggal dunia akibat depresi akibat di-bully. Korban sebelumnya dipaksa setubuhi kucing, direkam dan disebar ke sosial media.
Menurut penuturan ibu korban, anaknya itu setelah mengalami kasus tersebut depresi, murung hingga tak mau makan. Korban akhirnya meninggal pada Minggu (18/7/2022).
"Seminggu sebelum meninggal, rekamannya itu menyebar. Dia pun dibully teman-temannya makin menjadi," ucap T (3), ibu korban mengutip dari Sukabumiupdate--jaringan Suara.com
"Anak saya jadi malu, tak mau makan minum. Bahkan melamun sampai dibawa ke rumah sakit dan meninggal saat perawatan," tambahnya.
Baca Juga:Guru Ngaji Cabul di Bandung, Tasik dan Depok Pantas Dikebiri
Ibu korban juga menceritakan bahwa anaknya itu dipaksa teman-temanya menyetubuhi kucing sambil ditonton dan diolok-olok. “Sebelum kejadian itu, katanya suka dipukul-pukul oleh mereka. Puncaknya dipaksa begitu,” katanya.
Sebelum meninggal, F yang depresi dirawat di rumah sakit. Ia mengaku sakit tenggorokan sampai akhirnya meninggal.
Menurut T, keluarga teman-teman F yang membullynya datang ke rumah dan meminta maaf. Ia pun mengaku sudah ikhlas dengan kepergian F. “Saya minta jangan lagi ke anak lainnya,” katanya.
Sementara itu, menurut Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya Ato Rianto membenarkan kejadian bullying yang menewaskan bocah SD di Tasikmalaya. KPAID sudah mengunjungi rumah korban dan akan memproses kejadian tersebut agar tidak ada lagi kejadian serupa.
“Sesuai keterangan keluarga, anak 11 tahun ini dibully sampai depresi. Kemudian meninggal saat rekaman pemaksaan tak senonohnya tersebar. Kita juga akan proses hukum supaya kejadian ini tak terulang lagi,”
Baca Juga:Berkeliaran Bawa Celurit dan Samurai, Anggota Geng Motor di Tasik Terancam 12 Tahun Bui