SuaraBogor.id - Fenomena Citayam Fashion Week belakangan ini terus menjadi perbincangan, bahkan hal itu menarik sejumlah tokoh politik dan artis hingga pejabat daerah.
Salah satunya yakni sorotan dari Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyayangkan aksi pameran busana atau fashion show anak-anak muda di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat.
"Kalau kita lihat ya, sekarang tuh, dahaga atas ruang publik luar biasa. Contohnya yaitu fenomena Bonge, Jeje dan Kurma itu kan haus ruang publik. Saya menyayangkan kenapa itu distop," kata Bima.
Bima Arya menilai, ruang ekspresi masyarakat, khususnya kaum muda tidak semestinya dilarang sepanjang tidak melanggar aturan dan norma kesopanan.
Baca Juga:Sayangkan Citayam Fashion Week di Sudirman Tutup, Bima Arya Persilakan Pakai Ruang Publik di Bogor
Menurut dia, dalam mengantisipasi pelanggaran, justru peran pemerintah dan aparat terkait yang dapat mengatur waktu kegiatan anak muda itu berlangsung, termasuk ajang mengarahkan etika kesopanan dan mengenal sanksi apabila membuang sampah misalnya.
Wali Kota Bogor itu membuka seluas-luasnya fasilitas publik seperti Alun-alun kota yang memiliki sejumlah area di antaranya, area panggung, trek lari, olah raga, taman dan galeri untuk menjadi ruang ekspresi masyarakat.
"Iya silakan aja boleh. Orang kan bilang macet, ya buat aturan dong. Boleh di situ asal jamnya, di atas jam 9-10, bubar ya, gitu. Nyampah, denda langsung, SatpolPP dong kerahkan. Enggak sopan bajunya, ingetin dong pakai yang sopan. Ekspresinya jangan dilarang, jangan dipindahkan. Sekarang kemana mereka? podcast. Jadi warga Kota Bogor silakan berekspresi di Alun-alun.
Bima Arya bahkan mengajak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Bonge dan teman-temannya ke Kota Bogor untuk menjajal ruang publik di Kota Bogor beraksi dengan penuh kreativitas di ruang terbuka publik yang ada di daerahnya.
"Silahkan saja. Bonge mau datang ke sini. Terbuka untuk semua. Mau bonge, pak Anies Baswedan, boleh," ujarnya.
Baca Juga:Parah! Wanita Ini Curhat di Media Sosial di Putusin Karena Kurang Stylish
Sebelumnya, akhir Juli lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak melarang aksi remaja melakukan peragaan busana atau "Citayam Fashion Week" di Dukuh Atas atau dikenal sebagai kawasan berkumpul remaja berasal dari "Sudirman, Citayam, Bojonggede dan Depok" (SCBD).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu tidak menjawab pertanyaan awak media soal pertimbangan yang membahayakan karena diadakan di penyeberangan jalan.
Adapun aksi remaja unjuk busana itu diadakan di penyeberangan jalan tepatnya di Jalan Tanjung Karang atau di jalur menuju Stasiun BNI City dan Terowongan Kendal di Dukuh Atas.
Untuk itu, lanjut dia, kebijakan tidak diatur melalui komentar di media, namun ditetapkan melalui keputusan.
Sementara itu, Ditlantas Polda Metro Jaya menyarankan kegiatan peragaan busana Citayam Fashion Week (CFW) diadakan saat hari bebas kendaraan bermotor.
Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya menyarankan kegiatan peragaan busana Citayam Fashion Week(CFW) diadakan saat hari bebas kendaraan bermotor (HBKB).
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usmandi Jakarta, Senin, mengatakan hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya kemacetan di sekitar lokasi akibat kegiatan itu.
Untuk diketahui, saat ini Citayam Fashion Week ditutup. [Antara]