SuaraBogor.id - Kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) diiringin dengan penerapan bantuan langsung tunai (BLT) yang ditujukan untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang kurang mampu.
Menurut Menteri Sosial Tri Rismaharini bahwa BLT BBM bisa dicairkan sejak 1 September 2022. Menurut Risma, warga akan mendapat Rp 600.000 dengan dua tahapan, yang mana masing-masing tahapan memperoleh sebanyak Rp 300.000.
BLT BBM itu sendiri disalurkan melalui PT Pos Indonesia. Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Harry Hikmat, BLT BBM ini merupakan penguatan bantalan sosial di kondisi seperti sekarang.
“Sebetulnya, BLT BBM ini merupakan penguatan bantalan sosial dalam situasi agar masyarakat bisa beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi, terutama kenaikan harga komoditas yang memang bisa mempengaruhi daya beli masyarakat yang kurang mampu,” kata Harry mengutip dari Antara.
Baca Juga:BLT BBM 2022 Sudah Bisa Dicek Sekarang! Ini Dia Jadwal dan Syarat Pencairannya
Namun pemberian BLT BBM ini dirasa tidak mencukupi bagi kebutuhan masyarakat. Kenaikan BBM tentu saja akan berdampak pada naiknya sejumlah kebutuhan pokok.
Sejatinya bantuan langsung tunai juga menjadi program sejumlah negara yang ditujukan untuk masyarakat tidak mampu.
Naiknya harga minyak di Eropa membuat sejumlah negara berikan BLT kepada warganya, seperti di Jerman.
Jerman diketahui akan memberikan dana sekitar 300 euro atau setara dengan Rp 4 juta (dengan nilai kurs rupiah 14.755) untuk para pekerja.
Tidak hanya untuk pekerja, BLT juga diberikan untuk pensiunan dan siswa di Jerman dengan nilai berbeda yakni 200-300 Euro.
Baca Juga:BLT BBM dan BLT Sembako Pada FGD Pengendalian Inflasi Daerah Purwakarta
“Kita tahu banyak warga Jerman menderita dengan kenaikan harga dan pemerintah menyiapkan bala bantuan,” ucap Kanselir Olaf Scholz, dikutip Associate Press (AP).