Siapkan Pedang Hingga Bom untuk Tawuran, Enam Remaja Depok Digelandang ke Kantor Polisi

Personel Polresto Depok itu menciduk sejumlah remaja yang diduga sedang bersiap untuk tawuran di wilayah Sukmajaya.

Hairul Alwan
Minggu, 25 September 2022 | 16:55 WIB
Siapkan Pedang Hingga Bom untuk Tawuran, Enam Remaja Depok Digelandang ke Kantor Polisi
Senjata tajam komplotan gengster yang berulah di Pancoran Mas, Depok. [DepokToday.com]

Remaja yang pernah tak naik kelas itu pun rupanya telah beberapa kali terlibat aksi tawuran serupa.

Beberapa diantaranya yakni, di wilayah Bojonggede dan Sukmajaya. Dalam aksinya, ia selalu melengkapi diri dengan pedang atau celurit.

Diberitakan sebelumnya, Beni terpaksa berurusan dengan hukum lantaran terlibat dalam kasus tawuran yang menewaskan satu orang di kawasan GDC, Sukmajaya, Depok.

Adapun korban dalam peristiwa nahas itu berinisial AZS (20 tahun) warga Bekasi.

Baca Juga:Dilaporkan Dugaan Penganiayaan, Tajudin Tabri: Nggak Tiba-tiba Persoalan Gini Langsung ke Hukum

Menurut Kapolres Metro Depok, Kombes Imran Edwin Siregar, aksi tawuran ini dipicu dari saling ejek melalui media sosial.

"Jadi ini sudah trend, mereka kalau di medsos itu saling ledek-ledekanlah," katanya pada awak media, Rabu 14 September 2022.

Awalnya, kedua kelompok pemuda itu sepakat melakukan tawuran pada Senin sore, 12 September 2022.

"Setelah Ashar, sore janji sempat batal tapi kemudian terjadi (tawuran) pada jam 21:00, itu kejadiannya di sekitar GDC," jelas Kombes Imran Edwin Siregar.

Dari hasil pemeriksaan sementara, aksi tawuran ini melibatkan dua kelompok pelajar SMK atau STM swasta di Kota Depok.

Baca Juga:Mahfud MD Soal Aksi Semena-mena Wakil Ketua DPRD Depok Sopir Truk: Proporsional tak Perlu Emosional

"Ini pelaku mencari lawan secara acak, siapa aja yang muncul," katanya.

Lebih lanjut Kombes Imran Edwin Siregar mengungkapkan, korban tewas karena mengalami luka sabetan senjata tajam yang cukup parah pada bagian ketiak sebelah kanan, dan bahu bagian kanan.

Atas kejadian ini, polisi telah menetapkan IBS alias Beni sebagai tersangka utama dugaan penganiayaan tersebut.

Sedangkan sejumlah pelajar lainnya diduga beperan sebagai joki, dan membawa senjata tajam.

Ironisnya lagi, salah satu teman korban rupanya sempat berbohong pada pihak keluarga korban.

"Ada satu teman korban malah bohong, begitu di rumah sakit menjelaskan pada orangtua korban, bahwa yang bersangkutan ini adalah korban begal, bukan tawuran," ujar Kombes Imran Edwin Siregar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini