“Babak pertama, kami main bagus, bisa cetak satu gol. Kami punya beberapa peluang untuk cetak gol lebih (banyak), sementara Persikabo baru punya peluang di menit terakhir babak pertama,” kata Teco selepas pertandingan.
Namun di babak kedua, Persikabo terlihat lebih dominan di lapangan dengan menciptakan banyak peluang sehingga mengancam gawang Nadeo Arga Winata.
Teco pun mengakui di babak kedua permainan tim asuhannya bermain terlalu terbuka.
“Di babak kedua, kami tetap menyerang, tetapi kami bermain terlalu terbuka. Mereka bisa cetak dua gol. Kami juga menyerang, tetapi tidak bisa cetak gol di babak kedua,” kata Teco.
Baca Juga:Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia Pilihan Bima Sakti untuk Kualifikasi Piala AFC U-17 2023
Skor tak kunjung imbang di babak kedua, meskipun Teco saat itu berupaya meningkatkan daya serang tim dengan mengganti Spasojevic dengan Lerby Eliandry Pong Babu, kemudian Ardi Idrus dengan Rahmat.
Namun, strategi Teco mengganti beberapa pemainnya itu telah diantisipasi oleh Djadjang mengingat dia telah mempelajari permainan Bali pada pertandingan-pertandingan sebelumnya.
“Kami punya cukup waktu dua minggu, kami pelajari permainan Bali United, dan yang pasti kami berhasil meredam Bali United,” kata Djadjang. [Antara]
- 1
- 2