SuaraBogor.id - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mengungkap bahwa alasan Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberhentikan Anies Baswedan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Menurunya, Jokowi tidak ingin memelihara Anies karena namanya terus besar jika terus diberikan kesempatan.
Pasalnya, Anies telah mengantongi persepsi positif dari generasi muda Indonesia. Hal itu ia peroleh ketika menjadi Rektor Paramadina. Kala itu, dia telah berhasil menarik perhatian kaum muda dengan berbagai programnya.
"Bisa dibayangkan kalau seandainya diteruskan, Anies bisa menjadi diidolai anak muda. Padahal kita tahu pemilih muda di Indonesia itu makin lama makin bertambah," katanya, mengutip dari WartaEkonomi -jaringan Suara.com, Senin (21/11/2022).
Bila kondisi tersebut terus berlanjut, nama Anies akan terus menjadi besar. "Dipecat aja dia bisa besar, apalagi kalau dia diberi peluang terus-menerus menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan."
"Walaupun cuma satu periode, tapi dia punya kharisma," imbuhnya.
Modal itu yang menurut dia menjadi kekuatan Anies. "Kalau kita pikir-pikir, apa modal Anies Baswedan untuk menjadi gubernur DKI? Nggak ada sebenarnya."
"Jadi, Jokowi tidak ingin memelihara anak macan yang akan terus membersar kalau diberikan kesempatan. Bayangkan, tidak diberikan kesempatan saja dia [Anies] bisa merangset," pungkasnya.