SuaraBogor.id - Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Bhakti Kencana berupaya mengembangkan bisnis agrowisata kaki Gunung Salak di Desa Purwabakti, Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Tentunya, hal ini bisa dimanfaatkan untuk wisatawan dari Jabodetabek, untuk mengunjungi wisata alam di Kaki Gunung Salak yang berlokasi di Pamijahan Bogor.
Ketua Bumdes Bhakti Kencana, Herdiansyah alias Ayong mengatakan, mulai tahun ini pihaknya membuat perjanjian kerja sama dengan Star Energy Geothermal Salak (SEGS), Ltd dalam membentuk unit bisnis agrowisata seperti atraksi wisata dalam lima tahun ke depan.
"Yang diakomodasi seperti pelatihan pengurus Bumdes, pengurus pengelola pariwisata, pelatihan pengurus home stay, itu dibiayai semua oleh SEGS," kata Ayong.
Menurutnya, kerja sama ini bukan kali pertama terjalin. Pasalnya, Bhakti Kencana merupakan satu dari enam Bumdes bentukan perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Salak pada tahun 2018.
"Bhakti Kencana bahkan sempat menerima bantuan berupa mesin pendingin biji kopi dan mesin pengupas kopi basah di tahun 2021, berkat perkembangannya yang melesat cepat dibanding lima Bumdes lain," ujarnya.
Sementara, Head of Policy, Government, and Public Affairs Star Energy Geothermal, Nungki Nursasongko mengatakan, Star Energy Geothermal Salak, Ltd berorientasi pada dampak positif dalam melaksanakan program-program pengembangan masyarakat.
"Semuanya ini untuk menciptakan dan menopang kehidupan dan mata pencaharian masyarakat di sekitar wilayah operasional kami. Kami berharap inovasi ekonomi yang digagas bersama Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Bhakti Kencana, Kecamatan Pamijahan ini dapat menjadi inspirasi pengembangan ekonomi masyarakat di Kabupaten Bogor dan Jawa Barat," kata Nungki.
Seperti diketahui, unit bisnis agrowisata terbaru yang dikembangkan Bumdes Bhakti Kencana adalah Terasering Cisalada. Didirikannya wisata tematik berbasis budaya itu berhasil membuat Desa Purwabakti menjadi tuan rumah Jambore Wisata Desa 2022 yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor.
Baca Juga:5 Negara Teramah di Dunia pada Tahun 2022, Indonesia Urutan Kedua!
Terasering Cisalada menjadi motor baru penghasil keuntungan di sektor pariwisata bagi Bumdes Bhakti Kencana. Hingga kini, Bumdes tersebut tercatat memiliki 16 destinasi wisata yang pengelolaannya melibatkan masyarakat desa.
Deretan destinasi wisata tersebut, yakni Curug Cikanirin, Kuta Cisakti, Curug Cibeungang, Curug Cigagak, Kebun Teh Cigarehong, Panorama Pasir Limus.
Kemudian, Curug Geleweran, Riung Kawung, Mina Padi, Cipanas Kahuripan, Camping Ground Pasker, Curug Cikawah, Saung Kampung Budaya Cisalada, Datar Lega, serta Bukit Panorama Purbaya.
Berbagai perjuangan yang dilakukan pun mendulang hasil signifikan. Dalam setahun, Bumdes yang kini memiliki formasi 11 pengurus itu mampu meraup pendapatan hingga Rp300 juta di luar keuntungan mitra kerjanya seperti petani dan pengelola wisata.
Tak hanya itu, Bhakti Kencana juga beberapa kali menerima penghargaan atas berbagai prestasi yang dicapai. Seperti pada tahun 2020, lolos menjadi 50 Bumbes terbaik di Jawa Barat, program Bumdes Jabar Juara dari Gubernur Ridwan Kamil.
Kemudian, memenangkan penghargaan Sejahtera Astra (DSA) Innovation dua tahun berturut-turut mewakili Provinsi Jawa Barat. Pada tahun 2020 juara satu tingkat nasional atas produk beras unggulan terbaik, dan tahun 2021 juara dua tingkat nasional atas inovasi produksi beras glikemik untuk penderita diiabetes.
Lalu, penghargaan dari Kementerian Pariwisata tahun 2021 karena Bhakti Kencana masuk 300 Bumdes kategori rintisan se-Indonesia.
Teranyar, yaitu penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Bogor berupa uang tunai Rp50 juta karena menjadi pemenang Anugerah Wisata Desa 2022. Wisata Terasering Cisalada yang baru enam bulan silam berdiri, meraih juara harapan kategori maju atas.